BPBD Bantul distribusikan 22 tangki air bersih ke wilayah kekeringan

1 month ago 18
Droping air bersih sudah dimulai sejak 2 Juli lalu, untuk masyarakat yang terdampak kurang lebih sebanyak 1.800 KK

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta hingga kini telah mendistribusikan bantuan atau droping sebanyak 22 tangki air bersih ke wilayah Kelurahan Trimurti Srandakan, karena masyarakatnya mulai mengalami kesulitan air bersih.

"Sampe Senin 21 Juli kemarin dari BPBD Bantul sudah mendroping air bersih sebanyak 22 tangki atau 110.000 liter ke lima pedukuhan yang ada di Kelurahan Trimurti," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa.

Baca juga: BPBD Bantul pasang 29 EWS di pesisir pantai antisipasi tsunami

Pihaknya tidak menyebutkan secara detail lima pedukuhan atau dusun yang masyarakatnya mengalami kesulitan air bersih, namun di antaranya terdapat di Pedukuhan Nengahan, Pedukuhan Srandakan, serta Pedukuhan Bendo.

"Droping air bersih sudah dimulai sejak 2 Juli lalu, untuk masyarakat yang terdampak kurang lebih sebanyak 1.800 KK -keluarga- di lima pedukuhan," katanya.

Menurut dia, penyebab utama masyarakat di wilayah Trimurti mengalami kesulitan air bersih ini karena dampak jebolnya groundsill atau bangunan melintang di sungai wilayah Srandakan, yang mana hal itu membuat aliran air Sungai Progo dari utara langsung mengalir deras ke selatan.

Baca juga: BPBD Bantul: Waspadai potensi bencana hidrometeorologi

Antoni mengatakan, padahal saat groundshill di jembatan Srandakan masih ada, aliran air ke selatan cenderung melambat, sehingga masih ada air yang masuk ke pinggiran sungai dan mengalir ke mata air. Hal ini, diperparah dengan kondisi musim kemarau.

"Diduga karena kerusakan groundsill di Srandakan, karena sudah sekitar lima sampai enam tahun lalu kalau kemarau aman- aman saja tidak kekeringan, tapi sejak adanya groundsill jebol diduga menimbulkan kekeringan yang sampai saat ini ada lima pedukuhan," katanya.

Dia menjelaskan, pada awalnya wilayah di Kelurahan Trimurti yang mengalami kesulitan air karena dampak jebolnya groundsill itu ada di tiga pedukuhan, namun meluas dan berkembang menjadi di lima pedukuhan.

Baca juga: BPBD: 26 lokasi di Bantul DIY tergenang banjir akibat cuaca ekstrem

"Dan sepertinya kemungkinan akan meluas lagi, karena lima enam tahun lalu mereka aman juga tidak apa apa, jadi pas ada barengan dengan groundsill yang jebol ini tiga pedukuhan dulunya, baru menyusul dua pedukuhan," katanya.

Dia juga mengatakan, di wilayah tersebut nantinya juga akan mendapatkan distribusi air bersih rutin dari BPBD Bantul, sampai kondisi masyarakat tercukupi kebutuhan air seiring dengan selesainya pembangunan groundsill Srandakan.

"Kita droping air bersih dua hari sekali, dan kebetulan ada dari CSR -perusahaan- masuk sendiri, swasta datang sendiri. Dan sementara ini terkait dengan wilayah lain yang mengalami kesulitan air karena dampak kemarau secara langsung belum ada," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |