BP-AKR evaluasi rencana tambah 10 SPBU baru imbas kelangkaan BBM

1 week ago 4
tentunya masih melihat situasi dan kondisi. Kalau misalnya SPBU kami buka, kalau tidak ada barangnya (BBM) kan sayang, ya

Jakarta (ANTARA) - BP-AKR mengevaluasi rencana menambah 10 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baru sebab terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang dialami oleh SPBU bp.

“Untuk saat ini, tentunya masih melihat situasi dan kondisi. Kalau misalnya SPBU kami buka, kalau tidak ada barangnya (BBM) kan sayang, ya,” ucap Direktur Utama BP-AKR Vanda Laura ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu.

Permasalahan tersebutlah yang ia sampaikan dalam rapat bersama Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung. Rapat tersebut merupakan respons pemerintah terkait kelangkaan BBM di SPBU swasta, seperti Shell dan bp.

Vanda mengungkapkan sesungguhnya 10 SPBU tersebut sudah dibangun, tinggal beroperasi.

“Sebenarnya, kalau misalkan mau dilihat apakah SPBU sudah dibangun? Sudah ada, tinggal dibuka pintunya,” tutur Vanda.

Selain menyampaikan kendala ekspansi bisnis yang disebabkan oleh kelangkaan BBM, Vanda juga menyampaikan kompleksitas kondisi bp ketika disarankan untuk membeli BBM dari Pertamina.

Vanda menjelaskan bahwa masing-masing badan usaha, termasuk Pertamina dan bp, memiliki zat tambahan (aditif) yang berbeda, sehingga menyebabkan adanya perbedaan spek dari BBM yang dijual oleh masing-masing badan usaha.

“Pada intinya, yang kami cari adalah solusi yang win-win untuk semua, paling penting adalah win-win untuk masyarakat,” kata Vanda.

Vanda pun mengatakan bahwa pihaknya masih mencari solusi alternatif dari yang ditawarkan oleh pemerintah.

“Itu (beli BBM di Pertamina) kan baru saran, ya. Kami tetap melihat alternatif-alternatifnya, begitu. Tentunya kami juga harus mengevaluasi lebih lanjut dan mengantisipasi apabila ada potensi risiko dan lain sebagainya,” ucap Vanda.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mempersilakan SPBU swasta, yakni Shell dan bp, untuk membeli BBM dari Pertamina.

Bahlil menyampaikan bahwa Kementerian ESDM sudah memberikan kuota impor BBM tambahan untuk SPBU swasta sebesar 10 persen apabila dibandingkan dengan kuota impor BBM pada 2024.

Apabila SPBU swasta masih kekurangan BBM untuk disalurkan, Bahlil menyarankan agar mereka membeli BBM-nya ke Pertamina, tidak mengandalkan impor.

Ia juga menyampaikan bahwa stok BBM Pertamina masih banyak, sehingga bisa dibeli oleh para perusahaan pengelola SPBU swasta.

Baca juga: ESDM minta data keperluan dan spesifikasi BBM Shell dan BP

Baca juga: Bahlil tegaskan SPBU swasta telah dapat tambahan kuota impor pada 2025

Baca juga: ESDM minta SPBU swasta lakukan kajian impor BBM untuk 2026

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |