Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengharapkan pemberdayaan ekonomi kolaboratif Desa Siapsiaga melalui kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan ekonomi produktif, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal dapat mendorong penguatan ketahanan desa guna mencegah berkembangnya paham radikal terorisme.
"Tujuan Desa Siapsiaga yaitu membangun ketahanan komunitas, meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tanda-tanda awal perkembangan ideologi terorisme, dan menciptakan sistem deteksi dini terhadap ancaman terorisme," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Maka dari itu, BNPT bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), PT PLN Indonesia Power, serta Pemerintah Provinsi Banten berkolaborasi dalam Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif Desa Siapsiaga.
Kolaborasi dilakukan melalui peresmian Workshop Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif Desa Siapsiaga di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (15/12).
Menurut Komjen Pol. Eddy kegiatan peresmian menjadi bagian penting dari upaya memperkuat ketahanan masyarakat melalui pengembangan ekonomi yang produktif, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal.
Menurutnya, pemberdayaan ekonomi di Desa Siapsiaga dapat mendorong terwujudnya tujuan utama program tersebut.
Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto berharap langkah pemberdayaan ekonomi di Desa Siapsiaga dapat diikuti oleh desa-desa di berbagai wilayah.
Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendampingan dan pemberdayaan tanpa meninggalkan potensi desa setempat.
"Kolaborasi ini perlu menjadi contoh, harus direplikasi ke tempat lain tentu melibatkan banyak pihak. Kami berterima kasih ke semua pihak karena memang desa jadi faktor penting untuk kemajuan bangsa negara Indonesia emas 2045," ungkap Yandri.
Dirinya juga mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama dan berkolaborasi dalam menyukseskan pemberdayaan ekonomi di Desa Siapsiaga.
Dengan demikian, kata dia, langkah tersebut merupakan salah satu cara pihaknya untuk mengimplementasikan Astacita poin keenam Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi sekaligus pemberantasan kemiskinan.
Oleh karenanya, dia menuturkan kolaborasi perlu ditingkatkan dan direplikasi ke tempat lain, sehingga memerlukan keterlibatan banyak pihak.
Baca juga: BNPT: Budi daya bioflok Desa Siapsiaga aksi Kesiapsiagaan Nasional
Mewakili Pemerintah Provinsi Banten, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani mengapresiasi penetapan Desa Siapsiaga di wilayah Pandeglang. Ia berharap seluruh masyarakat Pandeglang, khususnya di Kecamatan Menes, dapat menjaga keberlangsungan program pemberdayaan ekonomi tersebut sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Apresiasi Pandeglang dipilih menjadi Desa Siapsiaga, penanggulangan terorisme adalah urusan bersama. Kami mohon untuk masyarakat menjaga bantuan ini agar bisa berkesinambungan dan bisa meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat," ungkap Raden Dewi.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta menambahkan pihaknya akan terus mendukung pemberdayaan ekonomi Desa Siapsiaga, terutama melalui pemanfaatan limbah FABA (Fly Ash Bottom Ash) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan untuk produksi paving block.
"FABA punya nilai ekonomi bisa dimanfaatkan untuk ekonomi masyarakat dan ketahanan serta kesetabilan sosial," tutur Brrnadus.
Dia pun berharap sinergi dan kolaborasi tidak berenti karena merupakan perjalanan yang panjang dan diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi semua pihak.
Pemberdayaan ekonomi di Desa Siapsiaga Tahun 2025 dilakukan melalui pengembangan sejumlah unit usaha produktif, antara lain peternakan domba dan loka karya produksi paving block di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, serta budidaya bioflok ikan lele di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Baca juga: BNPT: Kelompok teror manfaatkan fitur komunikasi dalam gim daring
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































