BNPB semai dua ton garam ke langit Lampung dan Jawa Tengah

2 weeks ago 16

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak dua ton garam berhasil disemai ke awan potensial di langit Provinsi Lampung dan Jawa Tengah (Jateng) oleh tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat, demi mempercepat penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda dua provinsi tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya berharap intensitas hujan di Provinsi Lampung dan Jawa Tengah bisa dikendalikan setelah penyemaian garam atau Natrium Klorida (NaCl)yang dilakukan dalam rangkaian operasi modifikasi cuaca tersebut.

BNPB mengkonfirmasi operasi modifikasi cuaca tersebut dimulai sejak Kamis (23/1) dan masih akan berlangsung setidaknya sampai dengan Sabtu (25/1).

Adapun hujan intensitas deras yang mengguyur Provinsi Lampung dan Jawa Tengah dalam sepekan terakhir ini memicu terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di dua provinsi tersebut pada medio 20-22 Januari.

Menurut dia, tim petugas gabungan di masing-masing daerah terdampak di Lampung dan Jawa Tengah sampai saat ini masih melakukan penanganan darurat bencana seperti mengevakuasi warga, pendataan korban menderita dan juga mendistribusikan bantuan logistik.

Oleh karena itu, kata dia, potensi hujan perlu diresdistribusikan supaya tidak mengguyur dengan deras ke kawasan yang terdampak bencana tetapi hujan diarahkan ke laut. Hal ini sebagaimana pengalaman yang dilakukan BNPB dalam beberapa operasi modifikasi cuaca sebelumnya.

Baca juga: BNPB lakukan operasi modifikasi cuaca kurangi banjir di Bandarlampung

Adapun berdasarkan data BNPB, banjir melanda lima kabupaten/kota di Provinsi Lampung dengan dampak kerusakan cukup signifikan pada medio 20-22 Januari. Mulai dari sebanyak 14.842 unit rumah warga dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia di Kota Bandarlampung.

Kabupaten Lampung Tengah 264 unit rumah dan 2 unit jembatan rusak hingga 81 hektare lahan. Kabupaten Pringsewu sebanyak 629 orang warga mengungsi, di Lampung Timur sebanyak 2.183 orang mengungsi dan merendam 4.456,4 hektare sawah. Kabupaten Lampung Selatan terdata sebanyak 18 rumah rusak dan 146 hektare sawah terendam banjir.

Pada periode yang sama hujan intensitas deras juga memicu terjadinya bencana banjir dan disertai tanah longsor dengan jumlah korban dan dampak kerusakan infrastruktur yang signifikan seperti jembatan, jalan, dan hingga rumah warga di Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Kendal, Batang dan Demak di Provinsi Jawa Tengah.

Sementara ini dilaporkan ada lebih dari 30 ribu orang warga menerita akibat bencana di lima kabupaten tersebut. BNPB memastikan sampai dengan Kamis (23/1) ada sebanyak 22 orang warga meningga dunia termasuk balita berusia 5 bulan, 13 orang luka-luka, dan masih ada empat orang hilang dalam proses pencarian di Desa Petungkriyono, Pekalongan.

Baca juga: Prabowo perintahkan Kepala BNPB gerak cepat tangani longsor Pekalongan

Baca juga: BNPB: Lahan pertanian gagal panen karena bencana dapat ajukan bantuan

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |