Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat penataan pohon kota dan mitigasi infrastruktur hijau usai peristiwa cuaca ekstrem melanda Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang menyebabkan kerusakan rumah dan tumbangnya sejumlah pohon di beberapa titik wilayah kota itu.
“Di Salatiga empat kecamatan terdampak cuaca ekstrem berupa angin kencang, Selasa (4/11) kemarin,” kata dia.
Berdasarkan laporan yang dihimpun BNPB,
empat kecamatan terdampak, yakni Sidomukti, Sidorejo, Argomulyo, dan Tingkir, dengan total 33 kepala keluarga terdampak.
Dampak kerusakan yang ditimbulkan antara lain satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, 31 rumah rusak ringan, serta dua fasilitas umum dan 10 bangunan lainnya terdampak.
BNPB memastikan tim petugas gabungan di Salatiga masih berada di lokasi kejadian melakukan asesmen dan kaji cepat dampak bencana serta berkoordinasi dengan otoritas terkait demi memastikan proses pemulihan berjalan cepat dan aman bagi warga.
Sejumlah pohon besar dilaporkan tumbang hingga menutup akses jalan utama di beberapa lokasi di Salatiga. Namun kata Abdul, saat ini seluruh jalur sudah dapat dilalui kendaraan setelah dilakukan pembersihan dan pemotongan pohon tumbang oleh tim BPBD Kota Salatiga bersama aparat TNI, Polri, dan Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Ia menjelaskan bahwa intensitas cuaca ekstrem di wilayah dataran tinggi seperti Salatiga cenderung meningkat selama masa peralihan musim. Oleh karena itu mitigasi risiko bencana perkotaan perlu diperkuat, termasuk dengan melakukan audit dan pemangkasan pohon yang rawan tumbang.
Baca juga: BNPB: Operasi modifikasi cuaca tekan curah hujan 75 persen di Jabar
Baca juga: Enam kelurahan di Jakarta terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































