Wamena (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan senilai Rp756,8 juta bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Nelwan Harahap di Wamena, Jumat, mengatakan bantuan itu dalam bentuk barang yang dibutuhkan korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya.
“Bantuan itu dalam bentuk barang, yakni selimut 200 lembar, sepatu boot 200 pasang, jaket dewasa/anak 200 pcs, hygiene kit 100 set, pakaian dewasa/anak 200 pcs, genset dua unit, jas hujan 200 pcs, bahan pokok 700 paket, velbed 50 unit, matras 200 lembar, dan perlengkapan dapur umum 50 set,” katanya.
Menurut Nelwan, bantuan itu merupakan perintah langsung dari Kepala BNPB setelah mendengar laporan dari pusat pengendali operasi di Jakarta.
Baca juga: Petugas BNPB dampingi Pemkab Jayawijaya tangani banjir
“Kepala BNPB memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya karena dalam menghadapi bencana banjir kali ini, meskipun terbesar dalam 10 tahun terakhir, mampu mengatasi dan tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini terjadi karena adanya kesigapan dan kecepatan teman-teman di daerah untuk bertindak melakukan peringatan, kesiapsiagaan, evakuasi dan penyelamatan bagi warga.
“Perlu kami ingatkan juga, satu pekan ke depan berdasarkan prakiraan cuaca, Papua Pegunungan termasuk wilayah yang masih potensial mengalami intensitas hujan ringan, sedang hingga lebat,” katanya.
Dia menambahkan bahwa pada saat situasi kedaruratan seperti ini tentunya semua pihak telah melakukan dukungannya baik pusat, provinsi maupun kabupaten termasuk TNI-Polri dan lembaga pemerintah dan non-pemerintah.
Baca juga: Pemkab Jayawijaya distribusikan logistik ke distrik terdampak banjir
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri, aparatur sipil negara (ASN) yang ada di Kabupaten Jayawijaya, kelompok kemanusiaan dari berbagai lembaga sosial yang ikut terlibat dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor di daerah ini,” ujarnya.
Menurut dia, ke depan selama masa tanggap darurat tentu yang paling penting diperhatikan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, memperhatikan kebutuhan-kebutuhan spesifik bagi kelompok rentan.
“Kelompok rentan di sini adalah balita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, disabilitas dan mereka yang menyandang penyakit. Selain itu, juga harus diperhatikan ketika masyarakat masih di pengungsian maka sejumlah penyakit berpotensi dialami seperti diare, kulit, dan lain sebagainya,” kata dia.
Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Nelwan Harahap bersama rombongan melakukan pertemuan dengan tim satgas tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kabupaten Jayawijaya dan Bupati Jayawijaya Atenius Murib serta melakukan pemantauan di posko satgas.
Baca juga: BNPB: Jayawijaya tetapkan tanggap darurat banjir dan longsor
Dalam kunjungan itu, Nelwan Harahap menyerahkan secara simbolis bantuan senilai Rp756,8 juta kepada Bupati Jayawijaya Atenius Murib.
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025