BNPB bandingkan penanganan jitu karhutla RI dengan negara maju

1 month ago 14
Waktu kebakaran terjadi di luar negeri (California, Amerika Serikat) kita masih ingat ya itu mereka nggak bisa ngatasi juga, banyak meninggal

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membandingkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia yang semakin jitu dan nyaris tidak pernah menimbulkan korban jiwa, berbeda dengan peristiwa serupa di sejumlah negara maju termasuk Amerika Serikat.

“Tadi Pak Menteri Kehutanan menyampaikan, mohon maaf nih, waktu kebakaran terjadi di luar negeri (California, Amerika Serikat) kita masih ingat ya itu mereka nggak bisa ngatasi juga, banyak meninggal,” kata Kepala BNPB Suharyanto menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui di Jakarta, Senin.

Ia menilai bahwa perbedaan signifikan tersebut menunjukkan kemampuan Indonesia dalam merespons bencana karhutla secara efektif, terutama dalam melindungi keselamatan warga.

Baca juga: BNPB tegaskan Indonesia belum butuh bantuan asing tangani karhutla

“Kita kan nggak pernah kebakaran hutan lahan ada yang meninggal gara-gara kebakaran. Itu juga kita harus patut berbangga,” ujarnya.

Suharyanto juga menekankan bahwa Indonesia telah menunjukkan kemandirian dalam pengendalian karhutla. Adapun misalnya seperti Rusia yang menawarkan bantuan helikopter waterbombing, namun belum diterima karena kondisi di lapangan masih bisa dikendalikan oleh tim nasional.

“Untuk sementara kita tidak menerima bantuan dari luar negeri, bukan berarti kita sombong tapi kita masih bisa mengatasi itu sendiri,” katanya.

Baca juga: Wali Kota Palembang instruksikan camat dan lurah siaga karhutla

Jenderal bintang tiga TNI Angkatan Darat ini menyebutkan kemampuan itu tidak hanya mencerminkan peningkatan kapasitas nasional, tetapi juga memberi dampak positif terhadap reputasi Indonesia sebagai negara yang mampu mengelola bencana tanpa ketergantungan.

BNPB mencatat bahwa sejak 2023 - 2025, Indonesia justru telah mengirimkan bantuan kemanusiaan baik logistik ataupun tenaga ahli bidang SAR dan kedokteran ke sedikitnya 14 negara yang mengalami bencana besar, termasuk Pakistan, Afghanistan, dan Myanmar.

Baca juga: Bertolak ke Riau, Wapres terima laporan soal 51 tersangka karhutla

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |