BNPB: 201 warga masih mengungsi akibat pergerakan tanah di Brebes

3 months ago 13
Warga terdampak memilih mengungsi ke tempat aman, baik ke rumah kerabat maupun tetangga terdekat

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 201 warga di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masih mengungsi akibat bencana gerakan tanah yang terjadi sejak awal Juli 2025.

“Warga terdampak memilih mengungsi ke tempat aman, baik ke rumah kerabat maupun tetangga terdekat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan jumlah warga terdampak mencapai 100 Kepala Keluarga atau 335 jiwa dan dari jumlah tersebut 201 jiwa diantaranya mengungsi sementara waktu untuk menghindari risiko longsor susulan.

Adapun bencana tanah bergerak terjadi di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, dan hingga Kamis (24/7) tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mencatat kerusakan bangunan cukup signifikan.

Baca juga: Pergerakan tanah hingga sedalam tujuh meter di Brebes semakin meluas

“Sebanyak 58 rumah mengalami rusak berat, satu unit rusak sedang, dan 19 rumah lainnya rusak ringan,” ujarnya.

Dia memastikan saat ini tim reaksi cepat dan petugas dari Badan Geologi masih melakukan pendataan dan pemantauan kondisi tanah di lokasi bencana. Sementara itu pemerintah daerah juga telah menyiapkan upaya penanganan darurat bagi warga yang terdampak.

BNPB, lanjutnya, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gerakan tanah susulan, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu dan curah hujan yang masih terjadi di sejumlah wilayah pegunungan.

Baca juga: Tanah bergerak, Kemensos dirikan dapur umum di Brebes

Baca juga: Dinas ESDM Jateng: Desa Mendala Brebes tak layak di huni

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |