Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyebutkan keberadaan kapal pembangkit (barge mounted power plant/BMMP) berbahan bakar gas Nusantara I di Ambon, Maluku, menjadi bukti pemerataan energi hingga pelosok negeri.
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Rizal Calvary Marimbo, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan pembangkit listrik terapung milik anak usaha, PT PLN Indonesia Power (PLN IP) itu, menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di Pulau Ambon dan sekitarnya.
Menurut dia, peran BMPP Nusantara I sebagai inovasi strategis dalam menjangkau wilayah kepulauan yang sulit dijangkau oleh pembangkit konvensional.
"BMPP Nusantara I adalah wujud nyata inovasi PLN dalam menghadirkan pembangkit yang fleksibel dan cepat mobilisasi, khususnya untuk wilayah kepulauan. Pembangkit ini tidak hanya menjamin keandalan sistem, tetapi juga menjadi solusi strategis untuk pemerataan energi nasional," ungkapnya.
Baca juga: Purbaya: Dana pemerintah Rp200 trilliun dorong permintaan listrik naik
Sementara itu, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP Purnomo menegaskan komitmen perusahaan dalam mengoperasikan pembangkit gas secara efisien dan berkelanjutan, demi memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
"Kami terus berkomitmen untuk mengoptimalkan operasi pembangkit gas, termasuk BMPP Nusantara I, agar dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan menjadi prinsip utama kami dalam mendukung sistem kelistrikan di Indonesia timur," jelasnya.
Ia melanjutkan kehadiran BMPP Nusantara I di Ambon menjadi bukti bahwa transformasi energi tidak hanya berpusat di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terpencil).
Pembangkit ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan penggerak kehidupan dan pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat Maluku.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.