Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan tidak akan membuka rekrutmen baru untuk program beasiswa doktoral tahun 2025 sebagai bagian dari kebijakan efisiensi anggaran.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan anggaran untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) tahun ini hanya difokuskan untuk menyelesaikan studi pegawai lembaga yang saat ini sedang menempuh pendidikan doktoral.
“Untuk sementara, tidak ada rekrutmen baru. Kami menyelesaikan dahulu yang sedang menempuh studi baik di dalam maupun luar negeri,” katanya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Di DPR, BMKG tegaskan efisiensi anggaran tak kurangi kualitas layanan
Selain itu pelatihan Bahasa Inggris bagi calon peserta beasiswa juga ditiadakan sementara waktu, kata dia, sebagai bentuk efisiensi anggaran operasional dan non-operasional.
BMKG menerima alokasi anggaran relaksasi senilai Rp1,88 triliun untuk tahun 2025 dari Kementerian Keuangan. Besaran anggaran ini berkurang dari pagu sebelumnya yang total senilai Rp2,8 triliun karena kebijakan efisiensi anggaran.
Namun demikian, kata dia, BMKG tetap mendorong pegawainya untuk mencari alternatif beasiswa dari luar lembaga, seperti LPDP atau program kerja sama internasional lainnya.
Baca juga: BMKG kirim 25 pegawainya untuk belajar ke Inggris
Program beasiswa doktoral BMKG sendiri merupakan bagian dari target jangka panjang untuk mencetak 500 doktor muda atau sebanyak 10 persen dari 5.000 pegawai mereka dalam bidang klimatologi, meteorologi, geofisika, dan oseanografi, hingga tahun 2030.
“Pengembangan SDM menjadi bagian penting dari upaya menghadapi krisis iklim global. Kami tetap berkomitmen pada hal ini, meskipun dengan keterbatasan anggaran,” kata Dwikorita dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR Ridwan Bae itu.
Baca juga: BMKG terima beasiswa Belanda tentang ketahanan pangan
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025