BMKG sebut Koltim tiga kali diguncang gempa akibat sesar aktif

2 months ago 44
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal

Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyebut Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diguncang tiga kali gempa bumi, pada Jumat (27/6), akibat sesar aktif yang terjadi di Barat Daya Ladongi.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa gempa pertama dengan magnitudo 3,6 terjadi pada pada pukul 12.53 Wita, yang bertitik pada koordinat 4.12 Lintang Selatan (LS), 121.88 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 km Barat Daya Ladongi, Kolaka Timur dengan kedalaman 5 kilometer.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Barat Daya Ladongi, Kolaka Timur," kata Rudin.

Rudin mengatakan usai gempa 3,6 magnitudo tersebut, wilayah Koltim kembali diguncang gempa susulan dengan skala Magnitudo 1,8 yang terjadi pada pukul 13.16 Wita.

Kemudian, sekitar pukul pukul 13.50 Wita, BMKG kembali mendeteksi getaran gempa magnitudo 2,2 yang terjadi di Barat Daya Tirawuta, Kolaka Timur. Gempa ini jenis gempa dangkal di kedalaman 2 kilometer.

Baca juga: BPBD: 172 bangunan terdampak gempa bumi di Kolaka Timur

Baca juga: Bupati sebut situasi di Kolaka Timur mulai kondusif setelah gempa

BMKG menilai aktivitas tiga kali gempa susulan di Ladongi dan Tirawuta tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Rudin juga menyampaikan gempa 3,6 magnitudo ini juga masih merupakan susulan dari gempa utama 4,9 M yang terjadi pada 24 Januari lalu.

"Aktivitas gempa susulan itu penyebabnya sama, karena sesar aktif di Barat Daya Ladongi, Koltim," ungkapnya.

Rudin menyampaikan saat ini BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan dampak guncangan gempa 3,6 magnitudo tersebut dan dua gempa susulan lainnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat yang berada di sekitar lokasi gempa agar tetap waspada dan tidak terpengaruh isu lain soal gempa selain laporan BMKG.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa," tambah Rudin.

Baca juga: BMKG catat 178 kali gempa di Kolaka Timur sejak 24 Januari 2025

Baca juga: BMKG sebut aktivitas sesar sebabkan gempa bumi empat kali di Koltim

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra/La Ode Ari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |