Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menyatakan dalam setiap 1 dolar investasi untuk anak usia dini, mampu menghasilkan 7 dolar manfaat secara sosial hingga ekonomi.
Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Budi Setiyono dalam sosialisasi program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) di Jakarta, Senin, menyampaikan investasi tersebut menjadi salah satu upaya untuk mengkapitalisasi bonus demografi di Indonesia, atau mengoptimalkan penduduk usia produktif agar mampu berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
"Setiap 1 dolar yang diinvestasikan dalam program anak usia dini yang berkualitas itu dapat menghasilkan return (hasil) sebanyak 7 dolar, jadi tujuh kali lipat dalam bentuk manfaat sosial dan ekonomi di masa yang akan datang," katanya.
Budi menjelaskan, investasi tersebut mampu mengurangi defisit dan memperkuat ekonomi, dibuktikan dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas pekerja.
Baca juga: BKKBN: Jateng miliki 541 Taman Asuh Sayang Anak
"Dalam konteks ini bisa mengurangi defisit dan memperkuat ekonomi, mendorong kesuksesan di sekolah dan kehidupan berikutnya, serta mengurangi biaya sosial bagi anak-anak yang berisiko, misalnya anak menjadi kriminal dan sebagainya kalau mereka tidak dididik secara baik," ujar dia.
Selain itu, lanjut Budi, investasi pada anak usia dini juga efektif dan efisien dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebagai salah satu komitmen untuk mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, maka Kemendukbangga/BKKBN menginisiasi program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).
Hingga saat ini, Budi mengemukakan sudah ada 3.202 layanan Tamasya di seluruh Indonesia yang sudah tersertifikasi.
Baca juga: BKKBN Kepri ungkap keberhasilan Program Genting, jangkau 10.111 KRS
Berdasarkan studi yang dilakukan di berbagai negara maju, investasi dalam fasilitas child care atau tempat penitipan anak dapat meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan sebanyak 10 sampai 20 persen.
"Ini juga menunjukkan kalau seandainya sekarang di tempat kita ada 35 persen dari angkatan kerja perempuan tingkat partisipasinya, maka kalau disediakan child care seperti Tamasya ini, mampu meningkatkan tingkat partisipasinya sampai 20 persen," ucap Budi Setiyono.
Baca juga: Mendukbangga tinjau langsung layanan KB gratis Puskesmas Tanjungpinang
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































