Banyuwangi (ANTARA) - Panitia dan tamu undangan hingga penonton agenda parade kostum budaya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 mayoritas memakai pakaian hitam sebagai bentuk duka cita atas tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Ajang BEC yang masuk dam kalender pariwisata nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) yang digelar di Taman Blambangan Banyuwangi pada Sabtu sore dibuka dengan doa bersama untuk korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di lintasan Ketapang-Gilimanuk pada Rabu 2 Juli 2025.
"Sebelum memulai sambutan, mari kita tundukkan kepala sejenak untuk mengirimkan doa dan rasa bela sungkawa kepada para masyarakat yang terkena musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sebelum membuka agenda BEC 2025.
Baca juga: BEC dan Gandrung Sewu Banyuwangi kembali masuk KEN 2025 Kemenpar
Usai doa, Bupati Ipuk menyampaikan harapan semoga doa yang dipanjatkan menjadi doa baik bagi para korban yang wafat serta menjadi doa baik pula bagi keluarga yang ditinggalkan.
Ipuk juga mengajak seluruh hadirin untuk berdoa agar ada titik terang dan segera ditemukan untuk para korban yang sampai saat ini belum ditemukan. Doa juga dipanjatkan untuk para tim SAR gabungan yang sudah bekerja selama 11 hari melakukan pencarian para korban KMP Tunu.
"Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para petugas SAR, para relawan, TNI, Polri, dan teman-teman lain yang terlibat dalam pencarian korban dari kapal KMP Tunu," tutur Bupati Ipuk.
Baca juga: Keluarga korban kapal tenggelam berdoa dan tabur bunga di Selat Bali
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam agenda BEC itu juga mengajak untuk berdoa bersama dengan membaca surat Al-Fatihah yang ditujukan kepada para korban meninggal KMP Tunu Pratama Jaya.
"Tadi saya bertemu dengan para ahli waris korban di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan saya menyampaikan duka cita kami kepada mereka, semoga amal para korban diterima, khilafnya diampuni, dan keluarganya diberi kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa," tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
BEC tahun ini (2025) digelar dengan mengangkat tema "Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual" yang bercerita tentang fase-fase kehidupan masyarakat Suku Osing, suku asli Banyuwangi, mulai dari sebelum lahir hingga meninggal dunia.
Baca juga: Basarnas: 584 personel dikerahkan cari korban KMP Tunu di Selat Bali
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.