Maros (ANTARA) - Bendungan Lekopancing di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, meluap akibat hujan deras dan menyebabkan 10 kecamatan di kabupaten itu dikepung banjir.
"Hingga saat ini sudah 10 kecamatan dari 14 kecamatan di Kabupaten Maros yang mengalami banjir," kata kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros Towadeng di Kabupaten Maros, Selasa.
Adapun 10 Kecamatan yang terdampak banjir tersebut adalah Kecamatan Maros Baru, Lau, Marusu, Mandai, Turikale, Simbang, Bantimurung, Moncongloe, Tompobulu, dan Camba.
Dari 10 Kecamatan tersebut dua Kecamatan yang sudah terdampak banjir seluruh desanya adalah Kecamatan Maros Baru dan Turikale.
Baca juga: Brigif 3/TBS bantu evakuasi korban banjir di Kabupaten Maros
Hal itu dibenarkan oleh Bupati Maros HAS Chaidir Syam.
Dia mengatakan ketinggian air yang merendam pemukiman warga itu berkisar satu hingga dua meter. Warga yang umumnya rumah panggung masih bisa bertahan di rumahnya, namun yang tidak memiliki tempat untuk bertahan lagi diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang aman.
Berkaitan dengan hal tersebut pihaknya meminta tim gabungan untuk terus memantau kondisi banjir di Maros dan mengumpulkan data di posko utama Kantor BPBD Maros.
Posko siaga tersebut akan beroperasi 24 jam untuk memantau dan memastikan keselamatan warga.
Baca juga: Korban bencana banjir di Maros-Takalar, Sulsel dipasok bantuan pemda
Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Alatengngae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Yulianti mengatakan sejak kemarin hingga kini banjir sudah mencapai dua meter, sehingga sisa dua anak tangga rumah panggungnya tergenang.
"Motor warga pun sudah diungsikan di tempat yang masih tinggi di teras masjid, tapi kalau belum surut sampai besok, khawatir air juga sudah masuk ke masjid dan merendam kendaraan kami," katanya.
Akses jalan juga sudah terputus ke lokasinya, karena air sungai yang merupakan aliran dari Sungai Bantimurung sudah meluap hingga ke jalan desa dan jalan poros.
Baca juga: Taman Wisata Bantimurung ditutup akibat banjir
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025