Jakarta (ANTARA) - Tanah loess berwarna kekuningan yang berusia lebih dari ribuan tahun berubah menjadi bukit-bukit kapur di tengah bentang alam yang kering di kota Yan'an, provinsi Shaanxi di wilayah barat laut China.
Di salah satu puncak bukit loess itu, tampak satu pagoda yang menjulang dengan gagah. Itu adalah Pagoda Bukit atau warga setempat menyebutnya dengan Bao Ta Shan, sebuah bangunan yang bukan sekedar ikon religi umat Budha tapi juga menjadi simbol dari semangat revolusi China.
Situs ini menyimpan banyak lapisan sejarah yang menjadikannya sebagai simbol dari jiwa revolusi China sekaligus magnet bagi para pelancong lokal dan mancanegara.
Bangunan yang menjadi ikon kota Yan'an ini menyerupai monumen berbentuk segi delapan dengan tinggi 44 meter. Dibangun pada era Dinasti Tang (618 - 907 Masehi), bangunan yang terbuat dari bata merah ini mampu bertahan menghadapi cuaca ekstrim pegunungan, perang, dan pergantian zaman.
Bao Ta Shan menjadi saksi bisu kelahiran dan keruntuhan berbagai dinasti.
Pagoda Bukit atau warga setempat menyebutnya dengan Bao Ta Shan, sebuah bangunan yang tidak hanya sekedar menjadi ikon religi umat Budha tapi juga menjadi simbol dari semangat revolusi China. Foto diambil di Bao Ta Shan, Kota Yan'an, Provinsi Shaanxi, barat laut China pada 12 Juli 2025. (ANTARA/Maria Rosari)Ketahanan bangunan ini seolah menjadi lambang keteguhan, yang diyakini masyarakat China memiliki nilai yang selaras dengan semangat revolusi modern bangsa itu.
Simbol spiritual revolusi China
Pagoda ini awalnya memang digunakan murni sebagai pusat kegiatan spiritual umat Budha di Yan'an. Lokasinya yang berada di bukit tertinggi di kota itu menjadi penanda visual sekaligus ikon kota.
Namun pada awal abad ke-20, peran Bao Ta Shan mengalami transformasi yang dramatis dan signifikan khususnya selama "Periode Yan'an" atau munculnya gerakan revolusioner kaum muda yang menuntut kemerdekaan, adanya persamaan, dan gigihnya perjuangan.
Pada 1935 kota Yan'an menjadi pusat perjuangan revolusioner Partai Komunis China (PKC) melawan Jepang dan kemudian pasukan Kuomintang. Bao Ta Shan berada di puncak bukit Yan'an kemudian menjadi penanda geografis dan simbol visual yang ikonik dari basis baru PKC, karena bangunan itu dapat dilihat dari segala penjuru.
Pemandangan panoramik dari kawasan Pagoda Bukit atau warga setempat menyebutnya dengan Bao Ta Shan. Foto diambil di Bao Ta Shan, Kota Yan'an, Provinsi Shaanxi, barat laut China pada 12 Juli 2025. (ANTARA/Maria Rosari)Di tengah blokade musuh dan kondisi hidup yang sangat sulit di pedesaan Shaanxi, Bao Ta Shan yang tegak berdiri di puncak bukit menjadi sumber inspirasi bagi para pejuang revolusi dan rakyat biasa.
Bao Ta Shan dinilai mewakili keteguhan hati, daya juang, dan harapan akan masa depan China yang baru dan merdeka. Pagoda tua itu menjadi pengingat fisik bahwa perjuangan memiliki akar yang dalam dan tujuan yang mulia.
Dengan menjadikan Bao Ta Shan yang berusia ratusan tahun sebagai simbol perjuangan, Partai Komunis China telah menghubungkan revolusi modern dengan warisan budaya panjang China. Hal ini memberikan kedalaman historis dan legitimasi budaya pada gerakan revolusi China.
Pengakuan Bao Ta Shan sebagai simbol resmi spiritual revolusi kemudian diakui dan disahkan sebagai situs peninggalan budaya pertama yang dilindungi secara nasional oleh Dewan Negara. Pengesahan ini dilakukan pada 1949, sesaat setelah Republik Rakyat China diresmikan.
Siluet Bao Ta Shan yang ikonik juga diabadikan pada Medali Kehormatan Kemerdekaan dan Kebebasan pada 1955. Di sekeliling siluet Bao Ta Shan itu terdapat gambar lima bintang yang melambangkan persatuan bangsa China di bawah kepemimpinan PKC.
Sebagai situs terlindungi tingkat nasional, upaya konservasi dan restorasi terus dilakukan untuk memastikan pagoda berusia ribuan tahun ini tetap lestari bagi generasi mendatang.
Destinasi wisata
Meskipun masa perjuangan telah usai, Bao Ta Shan tetap menjadi monumen yang mampu menarik banyak pengunjung.
Bagi banyak warga China, mengunjungi Yan'an dan melihat langsung Bao Ta Shan adalah semacam ziarah sekuler. Mereka datang untuk menghayati akar revolusi, memahami perjuangan pendahulu, dan memperkuat identitas nasional. Situs ini kerap menjadi ruang kelas terbuka tentang sejarah modern China.
Sementara bagi pengunjung mancanegara, berkunjung ke Bao Ta Shan tidak hanya belajar mengenai sejarah dan semangat perjuangan China, namun juga dapat memanjakan mata dengan pemandangan panoramik kota Yan'an di lembah Sungai Yan.
Potensi wisata Bao Ta Shan ini kemudian membuat Pemerintah China mengembangkan kawasan ini dengan membuat jalan pintas menuju puncak bukit, memperbaiki tepi bukit, hingga menambahkan pagar di seluruh tepi bukit untuk menjaga keselamatan pengunjung.
Pemerintah juga menambahkan sejumlah benda-beda bersejarah di Kota Yan'an seperti Lonceng Ping'an (Lonceng Keselamatan) dan Drum Taiping (Drum Perdamaian) guna menambah pengalaman wisata pada pengunjung. Tradisi memukul lonceng atau drum ini dipercaya membawa keberuntungan dan mencerminkan harapan akan kedamaian.
Lonceng Ping'an (Lonceng Keselamatan) yang dibuat sejak era Dinasti Ming (1968), yang dipindah dari Kuil Taoist dan digunakan sebagai alarm pada jaman pendudukan Jepang. Foto diambil di Bao Ta Shan, Kota Yan'an, Provinsi Shaanxi, barat laut China pada 12 Juli 2025. (ANTARA/Maria Rosari)
Area hijau di area pelataran Bao Ta Shan. Foto diambil di Bao Ta Shan, Kota Yan'an, Provinsi Shaanxi, barat laut China pada 12 Juli 2025. (ANTARA/Maria Rosari)Meski pagoda adalah ikon utamanya, kawasan Bao Ta Shan sendiri menawarkan area hijau untuk bersantai, taman, dan prasasti batu (stele) yang memuat kaligrafi indah karya para sarjana kuno di era Dinasti Tang, menambah dimensi budaya pada kunjungan.
Bao Ta Shan biasanya dikunjungi sebagai bagian dari paket wisata revolusi Yan'an, yang juga mencakup situs penting lain seperti Kompleks Yangjialing (bekas Sekretariat PKC), Gua Zaoyuan, dan Makam Kaisar Huangdi yang tidak jauh dari kota. Jarak Bao Ta Shan yang relatif dekat dengan Air Terjun Hukou (Sungai Kuning) juga menambah daya tarik wisata.
Bao Ta Shan Yan'an adalah perpaduan unik antara warisan budaya kuno, narasi sejarah modern yang heroik, dan daya tarik wisata yang dikelola dengan baik.
Pagoda yang berdiri anggun bukan hanya sekedar bangunan batu dan bata, namun bangunan ini merupakan tugu peringatan sekaligus ikon yang memadukan keagungan masa lalu Bangsa China dengan semangat revolusioner perjuangan China hingga menjadi Republik yang merdeka.
Pagoda yang berdiri anggun bukan hanya sekedar bangunan batu dan bata, namun bangunan ini merupakan tugu peringatan sekaligus ikon yang memadukan keagungan masa lalu Bangsa China dengan semangat revolusioner perjuangan China hingga menjadi Republik yang merdeka.
Berkunjung ke sini berarti menyentuh langsung denyut nadi salah satu babak paling menentukan dalam sejarah China kontemporer.
Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































