Awak bus di Terminal Kalideres keluhkan penurunan jumlah penumpang

4 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Awak bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat mengeluhkan penurunan jumlah penumpang selama beberapa waktu belakangan.

Salah satu kru bus jurusan Palembang dan Surabaya, Joni, menyebut bahwa sepinya penumpang di dalam terminal resmi disebabkan oleh adanya terminal bayangan dan agen bus ilegal yang beroperasi di sepanjang jalan arteri.

"Kalau momen Natal ini untuk di Terminal Kalideres, dari tahun ke tahun ya agak merosot ya. Di terminal ini jauh, banyak kan agen-agen bayangan," ujar Joni saat ditemui di Terminal Kalideres, Senin.

Menurutnya, banyak penumpang yang diduga sengaja diarahkan oleh agen untuk naik dari agen-agen tidak resmi di sepanjang Jalan Daan Mogot hingga Grogol.

Keberadaan terminal bayangan, kata dia, sudah sangat meresahkan karena membuat agen resmi yang beroperasi di terminal menjadi sepi penumpang.

Namun, ia mempertanyakan masih minimnya penindakan dari pemerintah maupun Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Nah, dari sini terang aja ya, kenapa agen bayangan semua merajalela, mulai Daan Mogot ini sampai ke Grogol. Tapi enggak digubris sama orang pemerintah itu, Dishub itu gimana? Mau dibawa ke mana kita ini?," keluhnya.

Ia mencontohkan titik kemacetan di area Jembatan Gantung, Jakarta Barat, yang kerap dijadikan lokasi naik-turun penumpang secara sembarangan. Hal itu membuat awak bus yang taat aturan masuk ke terminal resmi merasa dirugikan dari segi pendapatan.

"Ya sekarang orang pada lari ke terminal bayangan. Jadi, apa artinya punya terminal resmi kayak gini. Terminal dalam terminal gitu lagi kan? Orang jual tiket sembarangan," kata Joni.

Baca juga: Harga tiket bus di Terminal Kalideres tetap stabil

Baca juga: Ratusan bus ikut uji laik jalan di Terminal Kalideres

Baca juga: Terminal Kalideres jamin tak ada calo tiket selama Nataru

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |