Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya

17 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Angin duduk atau angina sering datang tiba-tiba dan membuat penderitanya panik karena nyeri dada yang terasa menekan dan sesak. Padahal, ketenangan dan tindakan cepat sangat menentukan keselamatan penderita. Banyak kasus memburuk karena gejala diabaikan atau penanganan awal dilakukan dengan cara yang salah.

Untuk itu, penting bagi setiap orang memahami apa yang harus dilakukan ketika angin duduk menyerang, serta bagaimana mencegah-nya agar tidak kambuh di kemudian hari.

Berikut ini adalah langkah pertolongan pertama yang tepat dan kebiasaan sehat yang perlu dijalani untuk menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Pertolongan pertama dalam mengatasi angin duduk

Tindakan cepat dapat membantu mencegah kondisi berkembang menjadi serangan jantung yang lebih serius. Inilah beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan ketika gejala angin duduk muncul:

1. Segera hentikan aktivitas: Ketika mulai merasakan nyeri dada atau sesak, berhentilah beraktivitas dan ambil posisi duduk atau berbaring senyaman mungkin agar jantung tidak bekerja terlalu keras.

2. Konsumsi nitrogliserin bila tersedia: Jika sebelumnya sudah diresepkan obat nitrogliserin oleh dokter, segera gunakan sesuai petunjuk. Obat ini membantu melebarkan pembuluh darah dan memperlancar aliran darah ke jantung.

3. Hubungi bantuan medis secepatnya: Apabila keluhan tidak mereda setelah sekitar lima menit beristirahat atau setelah minum obat, segera minta pertolongan darurat. Kondisi ini bisa menjadi pertanda awal serangan jantung.

4. Periksa napas dan denyut nadi: Pantau respons tubuh. Jika napas atau detak jantung berhenti, lakukan resusitasi jantung paru (CPR) apabila kamu sudah terlatih.

5. Usahakan tetap tenang: Jagalah agar penderita tidak panik. Ketenangan dapat membantu menjaga kerja jantung tetap stabil dan mencegah gejala memburuk.

Pengobatan angin duduk

Penanganan angin duduk biasanya akan disesuaikan dengan kondisi jantung yang menjadi pemicu-nya. Secara umum, tujuan terapi adalah memperlancar aliran darah menuju jantung sekaligus menekan risiko komplikasi berat seperti serangan jantung (infark miokard) hingga kematian mendadak.

Sejumlah pilihan pengobatan yang umumnya diberikan tenaga medis meliputi:

Vasodilator, yaitu obat yang berfungsi melebarkan pembuluh darah agar pasokan darah ke jantung meningkat.

• Obat untuk mengontrol fungsi jantung dan tekanan darah, sehingga beban kerja jantung tetap stabil.

• Terapi penurun kolesterol, terutama bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar lemak darah tinggi.

• Antikoagulan atau antiplatelet, obat yang membantu mencegah pembentukan bekuan darah.

Coronary artery bypass grafting (CABG), prosedur operasi untuk membuat jalur baru aliran darah pada pembuluh yang tersumbat.

Percutaneous coronary intervention (PCI) atau kateterisasi pembuluh darah, yang bertujuan membuka penyempitan pada arteri koroner tanpa pembedahan besar.

Angin duduk kerap hadir tanpa gejala jelas, sehingga banyak orang baru menyadari-nya saat kondisinya sudah cukup parah. Jika terlambat ditangani, risiko terjadinya komplikasi dapat meningkat drastis.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali keluhannya sejak awal agar langkah penanganan bisa dilakukan tanpa menunggu kondisi memburuk. Sebagai catatan, informasi ini bersifat umum dan tidak dapat menggantikan pemeriksaan serta saran langsung dari dokter. Jika memiliki keluhan yang mirip, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Cara mencegah angin duduk

Pencegahan angin duduk pada dasarnya berfokus pada menjaga fungsi jantung tetap sehat. Mengadopsi gaya hidup yang baik dapat membantu menurunkan risiko gangguan aliran darah ke jantung. Beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan antara lain:

1. Hentikan kebiasaan merokok: Zat berbahaya dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat terbentuknya plak penyumbat.

2. Tetap aktif berolahraga: Rutin melakukan olahraga ringan seperti berjalan, bersepeda, atau berenang membantu meningkatkan daya tahan jantung dan sirkulasi darah.

3. Kelola tekanan emosional dengan baik: Stres yang tidak terkontrol dapat memicu lonjakan tekanan darah. Cobalah teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau menceritakan dengan profesional bila dibutuhkan.

4. Rutin melakukan cek kesehatan: Memantau kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah secara berkala membantu mendeteksi faktor risiko lebih awal sehingga penanganan cepat bisa dilakukan.

5. Pilih pola makan yang mendukung kesehatan jantung: Utamakan makanan berserat tinggi dan kurangi asupan lemak jenuh. Perbanyak sayur, buah, serta sumber protein sehat.

Baca juga: Apa saja pemicu angin duduk? Kenali sebelum terlambat

Baca juga: Nyeri dada bukan masuk angin, ini gejala angin duduk dan penyebabnya

Baca juga: Tak semua sama, inilah 4 jenis angin duduk atau angina menurut medis

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |