Jakarta (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Indonesia Aqsa Working Group (AWG) menyampaikan pernyataan sikap terhadap pernyataan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di hadapan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut Indonesia akan mengakui Israel sebagai sebuah negara jika Palestina merdeka.
Melalui keterangan yang diperoleh ANTARA di Jakarta pada Rabu malam, AWG menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengakui Israel sebagai sebuah negara merupakan pernyataan yang tidak perlu dilakukan dan berpotensi disalahpahami.
"Menyampaikan kesiapan mengakui Israel sebagai negara dalam kondisi saat ini -- di tengah agresi brutal, penjajahan yang belum berakhir, dan pembantaian yang terus berlangsung -- merupakan pernyataan yang tidak perlu, bahkan menyesakkan nurani," katanya.
Baca juga: AWG: Kelaparan di Gaza pembunuhan sistematis oleh Israel
Pernyataan semacam itu, menurut mereka, bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak pro-Zionis Israel sebagai legitimasi terhadap eksistensi entitas penjajah, padahal penderitaan rakyat Palestina belum berakhir.
AWG menyatakan tidak ada kemerdekaan sejati di Palestina jika penjajah diberi pengakuan. Menurutnya, kemerdekaan Palestina tidak sekadar simbolik atau administratif, melainkan harus meliputi kedaulatan penuh dari Sungai Yordan hingga Laut Tengah.
Kemerdekaan juga baru bisa dicapai dengan pembebasan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina, hak untuk kembali bagi para pengungsi, dikembalikannya harta benda bangsa Palestina yang dirampas, serta menuntut, mengadili, dan menghukum para pelaku kejahatan kemanusiaan.
"Maka, menyandingkan kemerdekaan Palestina dengan pengakuan terhadap Israel adalah narasi yang berpotensi mengaburkan makna sejati keadilan," katanya dan menambahkan, pengakuan terhadap Israel sebagai penghinaan terhadap korban kejahatan kemanusiaan di Palestina.
Menurut organisasi tersebut, dengan mengakui Israel, bahkan dalam bentuk pernyataan bersyarat sekalipun, berarti membuka ruang kompromi terhadap sejarah panjang kejahatan, perampasan tanah, pelanggaran HAM, dan genosida terhadap rakyat Palestina.
"Ini bukan sekadar masalah diplomasi, melainkan masalah moral dan akhlak kemanusiaan," katanya.
Baca juga: Aqsa Working Group terus serukan pemboikotan produk pendukung Israel
AWG juga menegaskan kembali bahwa Indonesia akan tetap konsisten menolak segala bentuk penjajahan dan tidak akan pernah mengakui eksistensi Israel, sementara mendorong agar Palestina bisa benar-benar merdeka secara menyeluruh.
AWG juga menyerukan kepada seluruh umat manusia dan bangsa untuk tetap teguh membela Palestina dan menolak normalisasi dengan Israel serta terus memperkuat dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina hingga kemerdekaan penuh dan pembebasan Al-Aqsa terwujud.
"Tidak akan pernah ada damai di tanah yang dijajah, dan tidak akan ada pengakuan bagi mereka yang merampas dengan darah dan senjata," demikian kata AWG.
Baca juga: AWG kutuk tindakan AS mendanai kejahatan Israel
Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025