Anwar Ibrahim: KTT bulan Oktober menantang bagi ASEAN

3 hours ago 3

Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN bulan Oktober 2025 mendatang menjadi menantang bagi para pemimpin negara-negara kawasan karena para pemimpin dunia akan hadir pada momentum tersebut.

"Kita akan mengadakan KTT di bulan Oktober, dan ini sangat menantang bagi para pemimpin ASEAN. Kita akan kedatangan Presiden Donald Trump dari Amerika Serikat. Kita juga akan kedatangan Perdana Menteri Li Qiang. Vladimir Putin belum mengonfirmasi, tetapi beliau mengatakan kepada saya bahwa ada kemungkinan beliau akan datang," ujar Anwar Ibrahim di pertemuan ke-46 parlemen se-ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.

Anwar mengatakan selain tiga negara tersebut, akan hadir pula pemimpin India, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Italia, Uni Eropa, hingga Brasil dan Afrika Selatan.

"Jadi, kita tidak hanya berbicara tentang 10 negara ditambah negara Timor Leste. Kita berbicara tentang negara-negara yang mendapatkan perhatian dan minat yang cukup dari negara-negara di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin," kata dia.

Dia menyampaikan prioritas ASEAN adalah pembangunan ekonomi, dan investasi baru.

Sejauh ini negara-negara ASEAN memiliki investasi besar dari Amerika Serikat dan Eropa, serta telah meningkatkan investasi dari Tiongkok, India, dan negara-negara lainnya.

Menurutnya menjaga investasi tidak mudah, namun dapat dilakukan dengan bersama-sama dalam satu kesatuan ASEAN.

"Itu tidak mudah untuk diatasi, tetapi kita dapat mengatasinya karena kita bertindak bersama," ujar dia.

Baca juga: Pembangunan pusat kerja sama Penerapan AI China-ASEAN diluncurkan

Baca juga: Anwar Ibrahim: Malaysia punya sesi tanya jawab PM dan parlemen

Baca juga: BI: Indonesia perkuat komitmen penggunaan LCT bersama ASEAN

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |