Jakarta (ANTARA) - Seniman dan pendiri Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Anto Baret kembali merilis album bertajuk "Sketsa Jalanan" untuk menyuarakan isu sosial.
Dengan sembilan lagu andalannya, album yang mengombinasikan genre rock, ballad hingga reggae ini menyuarakan kegelisahan dan kritik atas perilaku penguasa, empati bagi kelompok yang terpinggirkan, semangat menebarkan persaudaraan, perdamaian dan cinta tanah air.
"Seniman jalanan tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang kumuh, sesuatu yang termarginalkan, tapi juga bisa menjadi sesuatu bisa memberi jawaban bahwa jalanan juga bisa berbuat, bertindak dan bersikap," kata salah satu seniman legendaris, Yoyik Lembayung, ketika ditemui di Warung Apresiasi Bulungan, Jakarta, Minggu.
Salah satu seniman yang ikut menjadi penampil dalam peluncuran album "Sketsa Jalanan", itu mengatakan album ini merupakan pernyataan sikap bahwa penyanyi jalanan juga bisa bersuara dan bersikap.
Baca juga: Totalitas tata panggung Lady Gaga hingga Lisa Blackpink di Coachella
Yoyik juga mengatakan salah satu lagu yang menurutnya sangat berkesan adalah "Ayah Ibu" karena sudah jarang lagu yang mengajarkan adab dan hubungan antara orang tua dan anak.
Senada dengan Yoyik, Uluy yang juga salah satu penyanyi latar Anto Baret mengatakan album ini juga memberikan ruang bagi penyanyi jalanan berbagai genre untuk membentuk harmoni ikut bersuara mengenai realita kehidupan.
"Lagu bukan sekadar lagu sebenarnya, tapi lagu adalah pesan pengabaran yang diangkat mungkin dari kenyataan, realita yang ada, lalu diangkat menjadi sebuah karya," katanya.
Dalam peluncuran albumnya kali ini, Anto mengundang sejumlah tokoh seniman untuk yang melafalkan lirik-lirik dari lagu dalam album "Sketsa Jalanan" dalam bentuk puisi.
Baca juga: Live musik hibur pemudik di Dermaga 6 Pelabuhan Merak
Sebut saja Fikar W Eda, Embi C Noer, Dedy Mizwar, Amien Kamil, Cornelia Aghata, Devie Matahari, dan Jose Rizal Manua, serta Yoyik Lembayung yang mengombinasikan puisi dengan angklung.
Album ini juga melibatkan sederetan musisi-musisi untuk berkolaborasi, seperti Toto Tewel, Bob Marjinal, Mike Marjinal, Tege Dreads, dan Yose Kristian.
Anto Baret adalah seorang penyanyi jalanan, seniman dan budayawan yang menjadi salah satu legenda hidup KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) di Indonesia.
Lewat lagu-lagunya, Anto Baret menggambarkan suasana sosial kehidupan jalanan pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang.
Baca juga: ITDC percepat arus logistik Golo Mori Jazz 2025
Sebagai sosok penyanyi jalanan Anto Baret tetap konsisten dengan lirik-liriknya yang menyampaikan problematika kehidupan sosial dan politik.
Dalam album SKETSA JALANAN Anto Baret meluncurkan lagu-lagu diantaranya "Ayah lbu", "Lelaki Malam", "JI. Bulungan" ,"Laskar Bingung", "Sajak Orang-orang Penganggur," "Sketsa Jalanan", "Arwah" hingga "Kabar Damai".
Yoyik menyampaikan harapannya agar album ini bisa mewakili perjuangan hidup dan membangkitkan semangat musisi jalanan untuk menyampaikan aspirasinya.
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025