ANRI berkomitmen terus sajikan arsip seluas-luasnya untuk publik

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto menyatakan pihaknya berkomitmen terus menyajikan arsip seluas-luasnya bagi masyarakat.

"Jadi komitmen ANRI akan menyajikan arsip seluas-luasnya untuk masyarakat," kata Imam kepada wartawan saat ditemui usai menghadiri Ekspose Naskah Sumber Arsip Makan Bergizi Gratis dari Masa Hindia Belanda hingga Republik, Penanganan Stunting, dan Kemandirian Pangan di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, keberadaan arsip yang memuat informasi yang luas dapat membantu bangsa Indonesia mempelajari suatu masalah dengan baik sehingga dapat melahirkan solusi terbaik.

Selain menyajikan arsip yang seluas-luasnya bagi masyarakat, Imam mengatakan pula bahwa ANRI berkomitmen untuk menjaga segala arsip yang ada hingga ke depannya dapat pula diakses oleh generasi mendatang.

"Kami juga berkomitmen untuk arsip-arsip yang tercipta sekarang tetap dijaga agar tidak hilang. Diarsipkan dengan baik dan nanti suatu ketika diselamatkan di Arsip Nasional untuk pembelajaran generasi berikutnya," ujar dia.

Saat ini, ANRI diketahui telah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk pengarsipan. Contoh terbaru, ANRI menyiapkan buku digital (e-book) berjudul "Naskah Sumber Arsip Makan Bergizi Gratis Zaman Hindia Belanda sampai Republik, Penanganan Stunting, dan Swasembada Pangan Program 100 Hari Kabinet Merah Putih".

Versi digital, kata Imam, menjadi solusi mengatasi masalah keterbatasan pencetakan buku seputar upaya peningkatan gizi hingga perwujudan swasembada pangan itu.

Bahkan, selain buku, ANRI juga menyediakan informasi kearsipan bersejarah itu dalam bentuk video yang dapat disaksikan oleh masyarakat di kanal YouTube ANRI.

Buku arsip dan video itu di antaranya memuat mengenai program seperti Makan Bergizi Gratis yang pernah diselenggarakan oleh pemerintah masa Hindia Belanda. Pada saat itu, Pemerintah Hindia Belanda menghadirkan program seperti program Makan Bergizi Gratis untuk mengatasi masalah kelaparan dan gizi, seperti busung lapar dan stunting.

"Waktu itu, memang kebijakan Belanda itu yang diberi makan bergizi gratis (masyarakat) yang memang miskin dan menderita busung lapar. Tapi, kalau yang orang kaya gitu ya enggak," ucap Imam.

Baca juga: ANRI siap gandeng K/L terkait dalam sempurnakan arsip program MBG

Baca juga: ANRI tingkatkan partisipasi sukseskan program MBG lewat buku arsip

Baca juga: KemenPANRB dorong ANRI tingkatkan kinerja meski nilai indeks RB raih A

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |