Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Hatta mengajak pelaku pemula industri kecil dan menengah (IKM) naik kelas sehingga bisa memiliki daya saing di pasar global.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan kegiatan pendampingan teknis produksi dalam rangka pengembangan dan penumbuhan wirausaha baru industri kecil dan menengah di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin.
Hatta mengatakan pada kegiatan tersebut ia memberikan sosialisasi dengan menggandeng Kementerian Perindustrian.
"Di mana kami ingin, khususnya agar industri kecil dan menengah bisa tumbuh secara baik dan kami ingin menjaring pebisnis pemula, yang dari awal masuk ke dunia bisnis belum punya apa-apa, belum bisa buat NIB, PIRT, dan berbagai perizinan lain dari pemerintah," katanya.
Baca juga: Komisi VII DPR nilai setahun Presiden Prabowo berkomitmen untuk UMKM
Dengan adanya sosialisasi dan edukasi dari Kementerian Perindustrian, pihaknya sekaligus memfasilitasi agar para pelaku pemula IKM bisa memenuhi aturan pemerintah.
"Minimal sejak berusaha sudah mengikuti aturan yang diberikan oleh pemerintah. Dengan begitu mereka bisa bersaing secara sehat dengan industri yang sudah berjalan selama ini," katanya.
Sebaliknya, jika pelaku usaha pemula tidak segera mampu mengikuti aturan maka akan sulit masuk ke industri di era saat ini.
"Kalau itu tidak dilakukan mereka agak sulit masuk ke dunia yang serba sempurna. Mereka belum punya izin maka artinya mereka tidak siap masuk ke market global," katanya.
Baca juga: Anggota Komisi VII nilai pariwisata perlu dukungan transportasi publik
Sementara itu, terkait dengan kegiatan tersebut akan diselenggarakan selama tiga hari dengan hasil para peserta harus mendapatkan nomor induk berusaha (NIB).
"Itu gol terakhir, supaya mereka bisa naik kelas. Bisa diterima di lingkungan usahanya dan bisa bersaing dengan usaha-usaha yang lain," katanya.
Sementara itu, diakuinya, tidak mudah bagi pelaku industri kecil dan menengah khususnya yang masih pemula untuk bisa memenuhi berbagai syarat yang ditentukan oleh pemerintah. Menurut dia, salah satu kendalanya adalah belum adanya kekuatan finansial.
Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Aris Wasita
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































