Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Hilman Mufidi mendesak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar segera memperbaiki sarana serta prasarana pendidikan, terutama di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
“Kami mengapresiasi komitmen pemerintah dalam mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan. Kami berharap perbaikan sarana dan prasarana menjadi fokus dari Kemendikdasmen agar mimpi Indonesia Emas 2045 terwujud,” ujar Hilman, dikutip di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pada saat ini masih terdapat banyak peserta didik dengan semangat tinggi, namun terhambat ketersediaan fasilitas pendidikan memadai. Para peserta didik di tanah air itu, kata dia, belajar dengan sarana seadanya.
Hilman menyampaikan pula data dari Kemendikdasmen telah menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2024/2025, terdapat 1,18 juta ruang kelas sekolah dasar di Indonesia. Mirisnya, ujarnya, 60 persen di antara ruang kelas itu berada dalam kondisi rusak.
"Rinciannya, 27,22 persen rusak ringan, 22, 27 persen rusak sedang, dan 10,81 persen rusak berat. Jadi bagaimana peserta didik bisa belajar nyaman kalau ruang kelasnya saja tidak memadai" ujarnya.
Baca juga: Kemendikdasmen: Sekolah swasta bisa ikut usulkan perbaikan sekolah
Hilman menilai perbaikan fasilitas pendidikan mulai dari ruang kelas, laboratorium, hingga sarana digital menjadi langkah yang mendesak untuk dilakukan agar tidak ada anak bangsa yang tertinggal dalam menghadapi era globalisasi.
Menurutnya, dunia pendidikan Indonesia harus adaptif terhadap berbagai tantangan global yang terus berubah.
“Masalah ini bukan semata-mata soal finansial, melainkan ketersediaan sarana pendidikan yang belum memadai,” kata dia.
Ia juga meminta pemerintah memberikan perhatian lebih kepada para guru. Ia mengatakan, pemberian beasiswa maupun tunjangan kepada para guru harus mendapat perhatian sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para guru.
"Guru adalah pilar utama dalam pertumbuhan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, beasiswa maupun tunjangan bagi para guru harus mendapat perhatian serius agar mereka bisa bekerja dengan lebih optimal,” kata dia.
Baca juga: Mentrans sebut revitalisasi sekolah untuk semua area transmigrasi
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti telah menyampaikan bahwa pemerintah menambah jumlah sekolah penerima program revitalisasi dan renovasi satuan pendidikan yang merupakan salah satu dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan.
Ia menyebutkan penambahan jumlah sekolah itu sebesar 32,4 persen dari yang semula hanya menyasar 10.440 sekolah, bertambah menjadi 13.763 sekolah.
Lebih lanjut, ia mengatakan program revitalisasi saat ini sudah mulai berlangsung, dengan serapan tenaga kerja wilayah setempat sebanyak 422.981 orang melalui mekanisme swakelola oleh sekolah, dengan penguatan tata kelola dan partisipasi masyarakat.
Baca juga: Kemendikdasmen siapkan revitalisasi 20 sekolah di Poso pascagempa
Muti menegaskan program revitalisasi satuan pendidikan merupakan bagian dari pelaksanaan amanat konstitusi, khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta membangun manusia yang unggul sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.