Anggota DPR: Bulog harus ambil peran atasi beras sisa impor berkutu

6 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan bahwa Perum Bulog harus mengambil langkah strategis dalam mengatasi masalah beras sisa impor tahun 2024 yang sudah berkutu.

Menurut anggota DPR di komisi yang membidangi pertanian, kehutanan dan kelautan itu, Bulog selama ini hanya ditugaskan menyimpan serta menyalurkan bahan pangan, tetapi tidak punya kewenangan dalam mengambil keputusan. Dia menilai masalah beras tersebut seharusnya tidak terjadi.

"Negara itu wajib menyediakan pangan yang berkualitas untuk masyarakatnya," kata Daniel dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: Bulog menjaga kualitas beras impor dengan fumigasi dan perawatan rutin

Dia mengatakan Bulog juga harus memantau beras yang ada di gudang secara realtime. Minimal, kata dia, setiap satu minggu harus ada beras yang dikeluarkan untuk disalurkan, dengan basis data penerima yang valid.

"Kalau terus didiamkan di gudang tentu tidak bermanfaat dan kualitas beras akan terus menurun seiring berjalannya waktu," katanya.

Ke depannya, dia meminta agar kebijakan impor benar-benar diperhitungkan secara matang dan tidak hanya asal impor. Menurut dia, kebijakan impor harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Tanpa perhitungan yang matang bisa membuat stok berlebihan sehingga menumpuk di gudang, kelamaan digudang pasti akan menurunkan kualitasnya," katanya.

Baca juga: Wamentan cek kualitas beras Bulog, yang berkutu untuk pakan ternak

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang juga menjabat Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, menyatakan bakal mengecek langsung kualitas beras yang disimpan di gudang-gudang Bulog, untuk menindaklanjuti laporan dari berbagai pihak yang menemukan beras-beras Bulog berkutu.

Menurut dia, Bulog bakal terus memperbaiki sirkulasi dan tata kelola penyimpanan beras sehingga ke depan temuan beras yang berkutu semakin berkurang. Sementara itu, untuk beras yang ditemukan berkutu dan tidak layak konsumsi, Sudaryono menyebut perlu ada cara-cara lain.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |