Andy F. Noya sebut jazz sebagai genre musik yang universal

2 months ago 19

Jakarta (ANTARA) - Wartawan senior Indonesia Andy F. Noya menyebut jazz merupakan genre musik yang universal karena dapat dinikmati oleh siapapun pada zaman ini.

“Selama ini jazz dianggap terlalu eksklusif, kemudian segmentasinya, ya, sempit sekali, sedemikian rupa, sehingga banyak orang yang merasa dia bukan menjadi bagian dari kegiatan jazz ini. Padahal jazz kalau kita lihat musik kan sifatnya universal,” kata Andy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Pemandu program televisi “Kick Andy” itu membenarkan bahwa pada zaman dulu jazz diklaim menjadi sebuah genre yang eksklusif untuk sebagian kelompok. Pendengarnya pun amat serius dalam menikmati karya-karya para musisi.

"Jadi, ada kelas yang diciptakan oleh perspektif yang salah," kata dia.

Baca juga: Kemenpar siapkan skema untuk mendukung Jazz Gunung Bromo 2025

Namun, seiring dengan perjalanan zaman, jazz dapat dinikmati oleh siapapun dalam berbagai aktivitas. Di Indonesia bahkan jazz dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup.

Secara pribadi, Andy mengaku kerap mendengarkan lagu-lagu jazz untuk menemaninya menikmati waktu sarapan. Jazz juga tidak lepas dari dirinya ketika menjalankan aktivitas hingga menjelang tidur untuk mendapatkan rasa healing, pemulihan.

"Menurut orang-orang, kesehatan jiwa kita juga bisa dipelihara dengan menutup kegiatan harian kita dengan mendengarkan musik dan musik yang aku pilih adalah musik jazz, tapi, yang light (ringan), instrumental," kata Andy.

Seiring waktu, jazz juga telah membuka diri untuk lebih inklusif dan berbicara keberagaman. Salah satunya dapat dilihat dari penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2025 yang diselenggarakan di Gunung Bromo, Jawa Timur pada tanggal 19 Juli dan 26 Juli 2025.

Acara tersebut juga menjadi ajang kolaborasi musisi lintas genre, mulai dari dangdut koplo sampai dengan pop. Contoh lain yang diberikan yakni munculnya banyak festival musik jazz yang disukai anak muda dan dijadikan sebagai wadah untuk bersenang-senang bersama.

"Ini yang membuat kami berharap jazz bisa diterima sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Tidak ada pembatasan kelas, enggak ada sekat-sekat karena musik kan universal ya, apapun jenisnya," ujar Andy.

Menurut Andy, kunci agar musik jazz dapat dinikmati oleh generasi muda bahkan pemula sekalipun bergantung pada para musisi yang harus berkompromi antara idealisme dan kepentingan pasar.

Pemilihan tempat seperti gunung, pantai atau perkotaan juga menjadi upaya untuk menggoda anak-anak muda menikmati musik jazz dengan suasana yang berbeda. Dia menyebut ini menjadi salah satu keunggulan musik jazz karena tidak harus digelar di ruangan yang tertutup.

Dengan menyadari bahwa jazz dapat dinikmati oleh semua pihak dan menurunkan sedikit idealisme, anak-anak muda dinilai akan makin mengapresiasi musik jazz melalui karya-karya yang serius.

Baca juga: Golo Mori Jazz perkuat Indonesia jadi tuan rumah agenda internasional

Baca juga: Menekraf dukung gelaran musik demi buka lapangan kerja berkualitas

Baca juga: ArumtaLa cerita pengalaman gagal diet dalam single terbaru

Baca juga: Jembatan Ampera dipercantik dengan lampu songket jelang Festival Jazz

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |