Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menindaklanjuti kelanjutan aksesi Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) dengan menyerahkan Initial Memorandum (IM).
"Bagi Pemerintah Indonesia, MCM OECD 2025 digunakan untuk menyerahkan secara resmi dokumen Initial Memorandum sebagai hasil dari proses penilaian mandiri terhadap regulasi, kebijakan, dan praktik terbaik yang dimiliki Indonesia terhadap instrumen-instrumen OECD," kata Airlangga dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa.
Dokumen itu diserahkan ke Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann saat Ministerial Council Meeting (MCM) OECD 2025 di Paris, Prancis.
“Saat ini OECD memiliki delapan negara aksesi. Indonesia akan menyampaikan Initial Memorandum pada kesempatan ini, menandai langkah penting dalam proses aksesinya,” ujar Sekjen Cormann.
MCM OECD 2025 diketuai oleh Kosta Rika dengan mengangkat tema “Leading the Way Towards Resilient, Inclusive, and Sustainable Prosperity Through Rules-Based Trade, Investment and Innovation”
Kosta Rika sendiri merupakan negara anggota ke-38 OECD yang baru bergabung pada tahun 2021. Duduk sebagai wakil ketua bersama, yakni Australia, Kanada, dan Lithuania.
Melalui tema yang diangkat tersebut, peserta MCM OECD 2025 akan diajak untuk mendiskusikan isu global terkini dengan berfokus untuk membangun ketahanan, inklusivitas, dan keberlanjutan.
OECD secara aktif memperkuat pasar terbuka dan sistem perdagangan internasional berbasis aturan.
Sekjen Cormann menuturkan, organisasi tersebut juga turut mendorong pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan demi kesejahteraan bersama, serta membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui kebijakan yang inovatif.
“Pertemuan ini merupakan platform dialog para menteri untuk membicarakan langkah langkah ke depan. Platform ini menjadi semakin penting di tengah kondisi ekonomi global saat ini, terutama untuk mengembalikan kepastian perdagangan dan investasi. Forum ini akan menjadi kesempatan bagi para pembuat kebijakan untuk berdiskusi secara bilateral maupun multilateral secara lugas untuk mengatasi masalah-masalah bersama, berdasarkan pada sistem yang berbasis peraturan,” ujarnya pula.
Selain Sekjen Cormann, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Senator Don Farrel yang mewakili Australia sebagai Wakil Ketua pada MCM OECD 2025 ini, juga turut mengapresiasi keberhasilan Indonesia yang mampu sampaikan IM pada pertemuan ini.
“Kami sampaikan selamat kepada Indonesia atas capaian penting ini,” ujar Senator Farrel dalam sambutannya.
Sesi pembuka juga ditandai dengan serah terima keketuaan bersama OECD South East Asia Regional Programme dari Australia dan Vietnam kepada Kanada dan Filipina.
Selain itu, untuk kawasan Amerika Latin, OECD turut meluncurkan OECD Strategic Framework for Latin America and the Caribbean Region.
Adapun MCM OECD 2025 akan diselenggarakan selama 2 hari dengan 6 sesi utama, untuk mendiskusikan agenda-agenda kerja sama ekonomi dan pembangunan global sebagaimana tema besar yang ada.
Baca juga: Hadapi ketidakpastian global, RI siapkan sejumlah kebijakan ekonomi
Baca juga: RI telah merampungkan penyusunan Initial Memorandum OECD
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025