Airlangga: Magang Nasional jembatani “gap” dunia pendidikan-kerja

1 week ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa program Magang Nasional diharapkan mampu menjembatani kesenjangan (gap) antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

“Kita menyadari adanya kesenjangan antara supply lulusan perguruan tinggi dan demand tenaga kerja. Melalui program ini, pemerintah berupaya menjembatani 8 hingga 10 persen dari total lulusan perguruan tinggi agar siap masuk ke dunia kerja,” ujar Menko Airlangga di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, ia mengatakan program yang masuk dalam paket stimulus ekonomi pemerintah tahun 2025 ini dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja di sektor yang kian diminati, seperti salah satunya sektor digital.

“Di sektor digital, kita membutuhkan 9 juta tenaga kerja sampai tahun 2030. Jumlahnya sangat besar dan semoga ini menjadi bagian pengisi itu,” ujar Airlangga.

Adapun pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) secara resmi membuka penyelenggaraan Magang Nasional 2025 tahap I sebagai langkah strategis untuk memperkuat kompetensi, meningkatkan keterampilan, dan mendorong daya saing tenaga kerja muda Indonesia.

Menko Airlangga menyampaikan peran seluruh pihak terkait sangat penting untuk menyukseskan program ini. Ia menuturkan, antusiasme peserta sangat tinggi, dengan rasio 1 posisi magang diperebutkan oleh sekitar 200 pendaftar.

Ia berharap para peserta Magang Nasional 2025 dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas jejaring dan membuka peluang kerja.

“Kepada adik-adik peserta magang, bangun networking dan gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar dia.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menjelaskan bahwa pada tahap I program ini terdapat 20 ribu peserta magang, dan telah ditetapkan sebanyak 15 ribu peserta magang, sementara 5.000 peserta tambahan akan diumumkan pada Rabu (22/10).

Para peserta magang akan memperoleh uang saku setara upah minimum kabupaten/kota yang baru pertama kali dilaksanakan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta bimbingan langsung dari mentor di perusahaan.

“Program pemagangan ini sebenarnya merupakan penguatan dari kegiatan pemagangan yang sebelumnya telah dilakukan Kemnaker melalui balai-balai pelatihan vokasi dan produktivitas. Bedanya, kali ini skalanya jauh lebih masif dan terintegrasi secara nasional,” ujar Menaker Yassierli.

Menaker juga mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto supaya Kemnaker terus memperluas akses kerja melalui platform SIAPKerja yang memuat berbagai informasi dan layanan ketenagakerjaan dalam upaya membantu masyarakat.

“Bagi generasi muda yang belum berkesempatan mengikuti pemagangan, silakan manfaatkan platform SIAPKerja. Di sana tersedia lebih dari 200 ribu lowongan kerja melalui fitur-fitur seperti KarirHub, SkillHub, Sertihub, dan BizHub. Kami terus berupaya memperluasnya dengan mengintegrasikan SIAPKerja dengan portal kerja swasta,” jelasnya.

Baca juga: Menaker sebut kuota Magang Nasional 2026 sebanyak 100 ribu orang

Baca juga: Pemerataan posisi dan geografis jadi fokus di Magang Nasional tahap II

Baca juga: Telkom: Magang Nasional berikan pengalaman relevan dengan industri

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |