AIPKI tegaskan tidak toleransi oknum dokter yang lakukan pelecehan

3 months ago 26
...Tapi mohon sekali itu jangan digeneralisir bahwa seluruh fakultas kedokteran, atau seluruh program studi terjadi demikian. Itu hanya pribadi

Padang (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Budi Santoso menegaskan organisasi tersebut tidak menoleransi tindakan atau perilaku dokter apabila terbukti melakukan pelecehan atau penyimpangan kepada pasien.

"Jadi, yang pertama AIPKI menolak dan mengecam tindakan-tindakan itu. Tidak menoleransi tindakan itu," kata Ketua Umum AIPKI Budi Santoso di Kota Padang, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum AIPKI di sela-sela Muktamar AIPKI 2025 yang diselenggarakan di Kota Padang 27 hingga 29 Juni 2025.

Menurut Budi, tindakan seperti pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter terhadap pasien sangat tidak etis, bahkan mengarah kepada pelanggaran pidana. Oleh karena itu, AIPKI mengecam dan menegaskan tidak menoleransi apabila ada dokter yang melakukannya.

Baca juga: AIPKI sebut usulan penambahan dokter harus memperhatikan sebaran

"Tapi mohon sekali itu jangan digeneralisir bahwa seluruh fakultas kedokteran, atau seluruh program studi terjadi demikian. Itu hanya pribadi," kata dia.

AIPKI secara tegas juga mendukung aparat penegak hukum untuk memproses setiap oknum dokter apabila terbukti melakukan pelecehan atau bentuk tindakan pidana lainnya yang merugikan masyarakat.

"Siapa yang melakukan itu ya harus dihukum. Harus bertanggung jawab," ujar dia menegaskan.

Menurutnya, sebelum seseorang dinyatakan lulus atau kompetensi terhadap status dokter yang disematkan kepadanya, terdapat beberapa tahapan yang mesti dilalui di antaranya tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI).

Baca juga: AIPKI: Langkah pencegahan penting guna hapus perundungan di kedokteran

MMPI merupakan tes psikologi yang dirancang untuk menilai kepribadian dan mendeteksi ada atau tidak gangguan psikologis. MMPI sering digunakan di berbagai bidang termasuk psikologi klinis hingga rekrutmen kedokteran.

"Jadi ada MMPI yang dilakukan untuk mengukur bahwa seseorang ini mempunyai satu potensi ke arah sana atau tidak. Itu salah satu syaratnya," jelas Budi.

Ia menyampaikan untuk menjadi seorang dokter maka tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan akademik saja. Namun lebih dari itu, kepribadian atau kelakuan calon dokter juga menjadi aspek penting untuk dinilai.

Baca juga: Urgensi ketahanan nasional bagi dokter dan pendidikan dokter

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |