5 olahraga yang harus dihindari penderita hipertensi

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Bagi sebagian besar orang, olahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat. Namun, bagi penderita hipertensi, memilih jenis latihan yang tepat sangat krusial agar manfaat olahraga tidak berubah menjadi risiko.

Tidak semua aktivitas fisik aman dilakukan, terutama yang dapat memicu lonjakan tekanan darah secara drastis. Tanpa pemahaman yang tepat, olahraga justru bisa memperburuk kondisi kesehatan penderita hipertensi. .

Berikut ini adalah jenis-jenis latihan olahraga yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi, informasi ini telah dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: Puasa bisa bantu kontrol tekanan darah? ini penjelasannya

Jenis latihan olahraga yang harus dihindari oleh penderita hipertensi

1. Terjun payung

Olahraga ekstrem seperti terjun payung sebaiknya tidak dilakukan oleh penderita tekanan darah tinggi. Aktivitas ini bisa memicu lonjakan tekanan darah dan meningkatkan risiko serangan jantung akibat kecemasan, perubahan tekanan udara, dan kadar oksigen yang semakin menurun.

Buat Anda yang hobi melakukan kegiatan penuh adrenalin ini, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan kondisi tubuh aman sebelum terjun.

2. Menyelam

Bagi penggemar tantangan, menyelam memang menarik. Tapi untuk penderita hipertensi, olahraga ini tergolong berisiko tinggi. Tekanan di bawah air bisa mempengaruhi kerja jantung dan tekanan darah. Kalau pun Anda tetap ingin menyelam, pastikan didampingi instruktur profesional dan tidak melakukannya seorang diri.

3. Angkat berat atau angkat besi

Mengangkat beban yang terlalu berat bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba, terutama jika tekanan darah Anda belum terkontrol dengan baik (misalnya lebih dari 180/110 mmHg). Kalau ingin latihan beban, pilihlah beban yang ringan dan tetap dalam pengawasan ahli kebugaran agar tetap aman.

Baca juga: Studi ungkap hipertensi memengaruhi risiko seseorang terkena demensia

4. Latihan isometrik

Jenis latihan seperti plank atau wall sit yang mengharuskan otot tetap dalam posisi tegang untuk waktu tertentu ternyata bisa memicu peningkatan tekanan darah.

Kontraksi otot secara terus-menerus memaksa jantung bekerja lebih keras. Studi dalam Journal of Cardiovascular Development and Disease menyebutkan bahwa latihan ini kurang aman bagi penderita hipertensi. Sebagai gantinya, coba olahraga aerobik ringan seperti jalan santai atau bersepeda.

5. Latihan interval intensitas tinggi (HIIT)

HIIT memang populer karena efisiensinya dalam membakar kalori dan meningkatkan kebugaran. Namun, buat penderita hipertensi, pola latihan dengan intensitas tinggi secara tiba-tiba justru bisa berbahaya.

Lonjakan tekanan darah yang cepat bisa memicu komplikasi serius seperti serangan jantung mendadak, apalagi bagi mereka yang jarang berolahraga. Lebih aman jika Anda memilih latihan dengan intensitas ringan seperti berenang atau berjalan kaki secara rutin.

Baca juga: Hasil CKG Kepri didominasi penyakit hipertensi dan diabetes

Baca juga: Wapres: Program CKG relevan bagi masyarakat urban yang rentan sakit

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |