4 desa wisata Indonesia peraih penghargaan internasional

5 days ago 2

Jakarta (ANTARA) - Desa wisata merupakan destinasi yang memiliki daya tarik khas, didukung oleh fasilitas yang memadai, serta akses yang mudah bagi wisatawan. Di Indonesia, terdapat berbagai desa wisata yang bahkan telah diakui di tingkat internasional.

Sebagai bagian dari pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dan pelestarian lingkungan, desa wisata dikelola agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi penduduk setempat. Pengelolaan yang baik tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga mendapat pengakuan dari dunia internasional.

Sejak tahun 2021, ada empat desa wisata di Indonesia yang berhasil meraih penghargaan Best Tourism Village dari United Nations Tourism. Keempat desa wisata tersebut telah membuktikan keunggulan mereka di kancah global.

Berikut adalah empat desa wisata di Indonesia yang telah diakui di tingkat internasional. Melansir Kemenparekraf.

Baca juga: Desa wisata dinilai munculkan pahlawan lokal yang dorong perekonomian

Desa wisata Indonesia dengan penghargaan internasional

1. Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta

Terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Desa Nglanggeran menawarkan pesona alam yang luar biasa serta kearifan lokal yang masih terjaga. Berkat keunikan dan daya tariknya, desa ini meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik dari United Nations Tourism pada tahun 2021, bersama 44 desa lainnya dari 32 negara.

Salah satu daya tarik utama desa ini adalah Gunung Api Purba Nglanggeran, yang menjadi bagian dari kawasan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Gunung dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut ini membentang seluas 48 hektar dan menjadi tempat favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam.

Sejak tahun 2007, masyarakat Desa Nglanggeran telah aktif mengembangkan sektor pariwisata dengan berbagai inovasi, termasuk paket wisata edukasi. Pengelolaan desa yang terstruktur menjadikannya contoh sukses dalam pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.

2. Desa Wisata Penglipuran, Bali

Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, merupakan salah satu desa adat yang tetap menjaga tradisi leluhur. Keunikan desa ini terletak pada masyarakatnya yang masih menjalankan budaya dan adat istiadat Bali dalam kehidupan sehari-hari.

Sama seperti desa adat lainnya di Bali, Penglipuran memiliki tradisi keagamaan yang terus dilestarikan. Salah satunya adalah ritual persembahyangan di Pura Penataran yang dilakukan setiap 15 hari sekali oleh warga desa.

Karena komitmennya dalam menjaga nilai-nilai tradisional, Desa Penglipuran terpilih sebagai salah satu desa terbaik dalam ajang Best Tourism Villages 2023. Penghargaan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata budaya yang patut dikunjungi.

Baca juga: Indonesia gaungkan aksi desa bebas sampah

3. Desa Wisata Jatiluwih, Bali

Berlokasi di kaki Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali, Desa Jatiluwih menawarkan panorama sawah terasering yang menakjubkan. Keindahan desa ini didukung oleh sistem irigasi tradisional subak, yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2012.

Subak bukan sekadar sistem pengairan, tetapi juga mencerminkan filosofi keseimbangan antara manusia dan alam. Desa ini terus menarik perhatian wisatawan yang ingin menyaksikan langsung bagaimana harmoni tersebut terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Atas dedikasi-nya dalam melestarikan budaya dan mengelola potensi wisata, Desa Jatiluwih menerima penghargaan "Best Tourism Village" tahun 2024, bersama Desa Wukirsari di Yogyakarta.

4. Desa Wisata Wukirsari, Yogyakarta

Desa Wukirsari di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menawarkan perpaduan keindahan alam dan budaya yang khas. Beberapa destinasi menarik di desa ini adalah Embung Imogiri dan Bukit Bego, yang menjadi favorit wisatawan pencinta alam.

Tak hanya pesona alamnya, desa ini juga dikenal sebagai pusat produksi batik tulis, dengan Kampung Giriloyo sebagai lokasi utama tempat wisatawan dapat belajar membatik langsung dari para pengrajin.

Keberhasilan dalam mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya batik, menjadikan Wukirsari salah satu desa wisata yang diakui secara global. Penghargaan "Best Tourism Village" tahun 2024 menjadi bukti bahwa desa ini memiliki daya saing tinggi di tingkat internasional.

Keempat desa wisata ini tidak hanya menghadirkan pengalaman liburan yang unik, tetapi juga membuktikan bahwa pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat dapat membawa dampak positif. menjelang Ramadhan atau liburan Idul Fitri desa-desa ini layak menjadi pilihan destinasi yang patut dikunjungi.

Baca juga: Wamenpar: Peluang dan tantangan dua desa wisata di Yogyakarta

Baca juga: Wamenpar tinjau Desa Wisata Candirejo yang berbasis wisata komunitas

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |