1.040 petani jalani pendampingan Desa Devisa Kopi Kepulauan Meranti

2 months ago 17

Selatpanjang, Riau (ANTARA) - Sebanyak 1.040 petani kopi dari berbagai wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau mulai menjalani kegiatan "Kick Off" dan Pendampingan Program Desa Devisa Kopi di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, 30-31 Juli 2025.

Program ini digagas oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Kementerian Keuangan sebagai bagian dari penguatan ekspor kopi unggulan daerah yakni Kopi Liberika Meranti yang dikenal memiliki cita rasa khas dan telah meraih pengakuan di pasar nasional dan internasional.

"Kopi Liberika Meranti bukan hanya komoditas, tapi warisan rasa dan identitas daerah. Hari ini, kita mengambil langkah besar untuk menjadikan kopi ini sebagai kekuatan ekonomi ekspor,” kata Staf Ahli Bupati Meranti Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Randolph WH di Selatpanjang, Kamis.

Randolph menekankan bahwa peresmian Desa Devisa ini tidak sekadar seremoni, melainkan tonggak penting menuju kemandirian ekonomi desa. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan LPEI menjadi kunci keberhasilan program ini.

Baca juga: Wamendag lepas ekspor 57,6 ton kopi robusta Subang ke China

“Program Desa Devisa adalah inisiatif strategis untuk memperkuat kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), memperluas akses pasar ekspor, dan mendorong pembiayaan berkelanjutan bagi produk lokal,” tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen, Pemkab Meranti juga akan terus mendukung pengembangan sektor perkebunan dan hilirisasi produk lokal agar mampu bersaing di pasar global.

“Semoga kegiatan ini dapat mengajak masyarakat Desa Kedabu Rapat untuk terus menjaga kualitas kopi liberika dan melestarikan budidayanya, demi meningkatkan nilai tambah produk, serta memperkuat kelembagaan, kemitraan dan keberlanjutan ekonomi,” tegas Randolph.

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Rahmat Santoso
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |