Denpasar (ANTARA) - Segmentasi wisata pertemuan, insentif, konvensi dan pameran (MICE) Bali menduduki peringkat ke-38 global pada 2024 atau meningkat dibandingkan 2023 yang saat itu ada di peringkat ke-66 dunia.
“Sektor MICE Bali menunjukkan tren yang positif,” Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata RI Vinsensius Jemadu di Denpasar, Bali, Senin.
Ia mengungkapkan capaian itu berdasarkan data International Congress and Convention Association (ICCA) yang diumumkan pada 20 Mei 2025 di Frankfurt, Jerman.
ICCA menerbitkan laporan bertajuk Business Analytics-Country and City Rankings 2024 yang merangkum belasan ribu agenda MICE di seluruh dunia pada tahun tersebut.
Provinsi Bali bersaing dengan sejumlah kota besar atau ibu kota negara di seluruh dunia.
Dalam peringkat tersebut, Bali selama 2024 menjadi tuan rumah untuk 54 kali pertemuan atau meningkat dibandingkan 2023 sebanyak 34 kali pertemuan.
Jumlah itu meningkat dibandingkan 2023 mencapai 34 kali pertemuan MICE.
Kemenpar memaparkan data ICCA pada 2019 peringkat global wisata MICE Bali berada pada urutan ke-63 dengan 42 pertemuan.
Kemudian pada 2020 ada 22 kali pertemuan dengan peringkat 50 dunia, pada 2021 ada 22 pertemuan dan bertengger di posisi 50 dunia dan 2022 ada sebanyak 24 pertemuan dengan torehan peringkat ke-54 dunia.
Sejumlah agenda MICE dunia diadakan di Bali selama rentang 2019-2024 di antaranya G20 dan Forum Air Dunia (WWF) ke-10.
“Agenda MICE berkelas internasional itu memberikan kepercayaan diri kepada industri dan pemangku kepentingan lainnya,” ucapnya di sela Bali Jagadhita 2025.
Sementara itu, Biro Konvensi Polandia menjabarkan lebih lanjut kota di dunia yang paling banyak menjadi tujuan wisata MICE atau tuan rumah pertemuan (MICE) berdasarkan laporan ICCA itu adalah Viena di Austria di posisi pertama dengan 154 pertemuan.
Posisi kedua dihuni kota Lisbon, Portugal sebanyak 153 pertemuan dan Singapura di posisi ketiga sebanyak 144 pertemuan.
Sedangkan Bangkok, Thailand berada di peringkat ke-8 dengan menyelenggarakan 115 kali pertemuan, kemudian Malaysia di peringkat ke-26 dengan 78 pertemuan MICE.
Untuk ibu kota negara, Jakarta tidak masuk dalam total 105 peringkat kota global tersebut.
“Bali berkontribusi lebih dari 40 persen wisatawan mancanegara. Tidak bisa diragukan lagi, Bali berkontribusi paling besar pariwisatanya. Jakarta sekitar 30 persen, Kepulauan Riau sekitar 20 persen, 8-10 persen itu tersebar di Manado, Surabaya, dan Labuan Bajo,” katanya.
Baca juga: 750 agenda MICE di Bali terdampak efisiensi dalam triwulan I-2025
Baca juga: GIPI Bali genjot lima sektor wisata siasati pengurangan MICE
Baca juga: Komisi VII DPR minta Poltekpar Bali fokus tingkatkan edukasi MICE
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025