Waspadai email penipuan menyamar sebagai maskapai penerbangan

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari perusahaan keamanan siber Kaspersky telah mengungkap lonjakan email penipuan di mana penyerang menyamar sebagai maskapai penerbangan dan bandara besar, termasuk Amsterdam Schiphol, Lufthansa, Emirates Airlines, Qatar Airways, Etihad Airways, dan lainnya.

Penipu tersebut menyamar untuk mengelabui bisnis agar terlibat dalam komunikasi palsu dengan pemasok dan mitra. Tujuan skema ini adalah untuk mencuri dana dari perusahaan yang menjadi target.

"Para penipu secara aktif meniru komunikasi bisnis yang sah dan formal. Dengan menyamar sebagai maskapai penerbangan ternama di dunia, mereka mengeksploitasi kepercayaan merek dan aspirasi bisnis target mereka," kata Analis Spam Senior di Kaspersky Anna Lazaricheva dalam rilis pers yang diterima, Jumat.

Sejak awal September, solusi Kaspersky telah mendeteksi dan memblokir ribuan email penipuan jenis ini di seluruh dunia, dan volume penipuan skema ini telah meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Baca juga: ASEAN sepakati deklarasi melawan kejahatan siber dan penipuan daring

Email palsu ini biasanya mengaku berasal dari departemen pengadaan maskapai penerbangan terkemuka, mengumumkan proyek baru, dan mencari pemasok atau kontraktor.

Setelah penerima merespons, penyerang mengirimkan serangkaian dokumen palsu, seperti formulir pendaftaran pemasok dan perjanjian kerahasiaan, agar tampak kredibel.

Perusahaan yang menjadi target juga diminta untuk membayar "Deposit Wajib yang Dapat Dikembalikan" sebesar beberapa ribu dolar AS, yang menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk mengamankan slot prioritas dalam linimasa kemitraan dan akan dikembalikan setelah "kemitraan" terjalin.

"Karena dokumen yang dibagikan dalam skema ini tidak berbahaya, melainkan hanya palsu, mereka dapat dengan mudah melewati pemeriksaan keamanan dasar dan tampak meyakinkan bagi orang awam," ujar Anna.

Mengingat serangan ini, Kaspersky menyarankan organisasi untuk melakukan sejumlah langkah, seperti melakukan verifikasi terhadap pengirim email, mewaspadai segala bentuk deposit, meneliti dokumen, mengedukasi pegawai, dan menggunakan solusi keamanan canggih.

Baca juga: Midtrans bagikan kiat cegah ancaman kejahatan transaksi daring

Baca juga: Komdigi tegaskan pentingnya mitigasi hadapi ancaman kejahatan siber

Baca juga: Ensign sebut serangan siber disponsori negara marak di Asia Pasifik

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |