Jakarta (ANTARA) - Warga Kelurahan Kebon Bawang menyegel dua lokasi pembangunan Sistem Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang dibangun di RW 9 Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu.
“Hari ini kami segel dua lokasi pembangunan sesuai dengan kesepakatan antara masyarakat, pemerintah kota dan PLN hingga ada hasil mufakat yang baru nantinya,” kata perwakilan warga Kebon Bawang Laksono Raharjo di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan pada Minggu sore sejumlah warga menyegel lokasi pembangunan dengan memasang spanduk yang berisi tulisan agar proyek pembangunan tersebut tidak dilanjutkan sampai adanya kesepakatan selanjutnya. Dua lokasi itu ada di Jalan Swasembada Barat I dan Jalan Bakti di RW 9 Kelurahan Kebon Bawang.
“Ini sesuai hasil pertemuan warga dengan PLN yang dimediasi di Kantor Lurah Kebon Bawang pada Selasa (4/2),” kata dia.
Menurut dia penolakan warga terkait rencana pembangunan Sistem Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan tegangan 500 kV yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) karena tidak memiliki izin lingkungan dari warga.
“Tidak ada sosialisasi dan izin lingkungan untuk Amdal yang dimiliki proyek ini. Maka kami menolak,” kata mantan Ketua Karang Taruna Kelurahan Kebon Bawang tersebut.
Ia mengatakan kehadiran proyek yang tiba-tiba serta tanpa sepengetahuan warga memberikan dampak psikologis hingga ekonomi.
Dampak psikologi, warga menjadi terganggu dengan aktivitas pembangunan mulai dari masuk mobil berukuran besar ke pemukiman padat penduduk, guncangan dari pekerjaan hingga larut malam hingga debu yang beterbangan akibat pengerjaan proyek.
“Proyek ini dikerjakan di tengah pemukiman dan tentu memiliki dampak besar bagi warga yang sudah tinggal di sini,” kata dia.
Selain itu, dengan adanya rencana pembangunan tower ini membuat harga rumah menjadi turun dan ini sudah terjadi kepada dua warga yang rumahnya dilalui SUTET yang ingin menjual rumah dan harganya menjadi turun.
Ia mengatakan warga ingin agar lokasi pembangunan tower SUTET ini dipindahkan dari pemukiman penduduk di Kebon Bawang ke daerah lain atau PLN mengganti tanah yang dimiliki oleh warga sesuai kesepakatan dengan warga.
“Kami di sini hidup aman dan nyaman sebelum adanya proyek ini. Kami hanya ingin hidup nyaman dan tenang,” kata dia.
Sebelumnya Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat Ratih Kusuma Dewi di Jakarta, Sabtu menyatakan PLN memastikan proses pembangunan SUTET ini telah memenuhi prosedur yang berlaku sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2021 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum Jaringan Transmisi Tenaga Listrik dan Kompensasi atas Tanah, Bangunan, dan/atau Tanaman yang Berada di Bawah Ruang Bebas Jaringan Transmisi Tenaga Listrik.
Menurut dia selama proses pembangunan, PLN juga terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemangku kebijakan baik dari pemerintah daerah, pemerintah setempat, dan akademisi.
Hal ini bertujuan memenuhi proses dari tahap pemenuhan izin, sosialisasi kompensasi, sampai dengan sosialisasi tidak adanya dampak kesehatan SUTET bagi masyarakat sekitar.
Pada infrastruktur ini PLN harus melakukan pembebasan lahan warga untuk pembangunan tapak tiang (tower).
"Bagi masyarakat yang berada di bawah jalur, PLN juga memberikan kompensasi right of way (ROW) atau ruang bebas transmisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata dia.
Ia mengatakan PT PLN (Persero) terus berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik bagi masyarakat di seluruh tanah air. Untuk menjaga dan meningkatkan keandalan pasokan listrik ini, PLN terus melakukan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan pemeliharaan secara berkala.
"Di wilayah Jakarta sendiri, upaya peningkatan keandalan pasokan listrik ini salah satunya dilakukan melalui pembangunan jaringan transmisi 500 kV Priok - Muara Tawar yang merupakan bagian dari Transmisi Looping Jakarta," kata dia.
Baca juga: PLN sebut mayoritas warga Kebon Bawang menyetujui pembangunan SUTET
Baca juga: Warga Kebon Bawang keberatan ada pembangunan SUTET di permukiman warga
Baca juga: PLN edukasi petani jaringan transmisi terkait keselamatan kelistrikan
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025