Jakarta (ANTARA) - Organisasi Think Policy mengajak masyarakat untuk peduli terhadap iklim dan lingkungan melalui pemilahan sampah dari rumah, mulai dari membantu menyediakan jasa pengangkut sampah kering, seperti kertas dan plastik.
"Memang mindset (pola pikir) enggak bisa instan, kita kasih tahu orang langsung berubah, enggak bisa. Memang harus konsistensi dan ada perasaan harus dibantu untuk terasa mudah atau apapun upaya yang bikin kita bisa memudahkan itu semua," kata Founder & CEO of Think Policy Andhyta F. Utami dalam acara daring yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Rabu.
Andhyta berkaca pada pengalamannya mengajak tetangganya memilah sampah, perlu waktu setidaknya lebih dari sebulan untuk menggerakkan mereka untuk memulai kebiasaan tersebut.
Baca juga: Bappeda DKI dan Think Policy kolaborasi wujudkan Jakarta kota global
Baca juga: Program pilah sampah masih mengalami kendala di warga
Dia pun rutin mengabari tetangga-tetangganya melalui ruang obrolan WhatsApp bahwa dirinya berlangganan jasa pengangkut sampah kering. Warga yang berminat ikut serta bisa menaruh sampah keringnya di depan rumahnya
"Di bulan ketiga untuk pertama kalinya ada yang datang ikut menitipkan," kata dia.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui bahwa merancang infrastruktur untuk menggerakkan warga menerapkan kebiasaan positif seperti peduli lingkungan menjadi tantangan tersendiri namun bukan berarti mustahil dilakukan.
Baca juga: ITF tak efektif, pemilahan sampah solusi terefektif untuk Jakarta
Baca juga: DLH DKI Jakarta sediakan 36.000 kantong sampah daur ulang
Kepala Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Deftrianov mengatakan akan mengupayakannya demi mendorong berbagai aksi peduli lingkungan agar lebih inklusif.
"Tantangan tersendiri buat kami di pemerintahan bagaimana mendesain infrastruktur yang dapat menggerakkan terhadap kebiasaan. Jadi ini tentu menjadi satu perspektif dan nuansa baru yang harus terus kita kedepankan untuk mendorong berbagai aksi yang lebih inklusif," ujarnya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025