Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dan alumninya dalam memperkuat koperasi sebagai pilar utama pertahanan dan kemajuan ekonomi daerah, termasuk di wilayah timur Indonesia seperti Ambon.
Dalam seminar Ikatan Alumni Universitas Pattimura (Unpatti) di Ambon, Senin, Farida mengatakan alumni Unpatti Ambon diharapkan dapat terlibat dalam memperkuat koperasi, termasuk dalam riset model bisnis, digitalisasi manajemen, pengembangan branding produk, serta membuka akses pasar global bagi koperasi.
Menurut Farida, kolaborasi tersebut sangat dibutuhkan dalam pengembangan program koperasi, khususnya Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
“Kerja sama ini tidak hanya menggerakkan usaha bersama, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi desa,” ujar dia dikutip dari keterangan resmi kementerian.
Ia menjelaskan bahwa pendekatan hexa-helix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, media, dan komunitas telah mendorong pertumbuhan Kopdes Merah Putih menjadi lebih dari 82 ribu unit dengan total anggota mencapai 1,15 juta orang.
Pemerintah, lanjutnya, mengajak seluruh pihak untuk melakukan aksi kolektif. Pemerintah daerah diminta memberikan fasilitasi dan insentif regulasi, akademisi melakukan riset dan evaluasi, pelaku usaha bermitra secara adil, serta alumni dan masyarakat bergabung memperkuat koperasi.
“Koperasi, sebagaimana diajarkan Bung Hatta, adalah institusi yang memanusiakan manusia dan mengutamakan kesejahteraan kolektif di atas kepentingan individu,” ujar dia.
Farida mengatakan dengan penguatan kelembagaan, digitalisasi, dan kolaborasi lintas sektor, koperasi diharapkan bangkit menjadi pilar ekonomi nasional yang berdaulat, inklusif, dan berkeadilan.
Namun demikian, ia mengakui bahwa perjalanan koperasi di Indonesia belum sepenuhnya mulus, terutama pascareformasi dan deregulasi ekonomi yang sempat membuat koperasi kehilangan daya tarik dibandingkan korporasi besar dan sektor swasta.
Data hingga 2024 mencatat terdapat lebih dari 131 ribu koperasi di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 27 juta orang. Volume usaha koperasi tercatat sebesar Rp214 triliun dengan total aset mencapai Rp281 triliun.
“Meskipun angka ini belum terlalu besar, tren peningkatannya menunjukkan potensi besar koperasi jika didukung kebijakan yang tepat, teknologi digital, dan kelembagaan yang kuat,” kata Farida.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unpatti Fredy Leiwakabessy mengatakan dukungannya terhadap program-program yang menghubungkan pendidikan tinggi dengan pengembangan ekonomi berbasis koperasi dan UMKM.
“Diperlukan sinergi yang kuat antar berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, untuk mewujudkan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan di Maluku dan Indonesia pada umumnya,” ujar Fredy.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Virna P Setyorini
								Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































