Wamendagri sebut koperasi desa di Garut bisa jadi percontohan nasional

3 months ago 74

Garut (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyebutkan Koperasi Desa Merah Putih Desa Karamatwangi di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki potensi bagus bidang usahanya, sehingga bisa menjadi salah satu koperasi percontohan secara nasional.

"Di sini beda, karena sudah terbangun ekosistemnya, satu sudah jelas tadi kentang, pembibitan dan budidaya, kemudian klinik, ada kopi, ada wisata, sudah jalan," kata Bima Arya saat dialog bersama masyarakat terkait pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Desa Karamatwangi di Kecamatan Cisurupan, Garut, Sabtu.

Bima Arya menyampaikan, selama ini telah berkeliling melakukan pengawasan dan mengecek langsung kesiapan desa dalam membentuk Koperasi Desa Merah Putih di sejumlah daerah Indonesia, salah satunya di Kabupaten Garut.

Kesiapan di tingkat Provinsi Jawa Barat, kata dia, informasi yang diterima sudah 98 persen, tinggal beberapa persen lagi untuk membentuk koperasi desa yang tahapannya sudah melewati musyawarah desa khusus, pembentukan badan hukum, dan notaris yang selanjutnya akan dilakukan pendampingan.

Ia menyampaikan, selama melakukan pengawasan pembentukan koperasi desa itu akan ada 80 koperasi desa dari seluruh Indonesia yang akan dijadikan percontohan, salah satunya Desa Karamatwangi bisa dijadikan contoh.

"Calon koperasi yang siap di jadi percontohan ada 80 koperasi seluruh Indonesia yang akan menjadi percontohan, karena sudah siap dari yang lain, kami pelajari ketika melihat profil koperasi di sini, saya jatuh cinta," katanya.

Ia mengungkapkan, Koperasi Desa Merah Putih Desa Karamatwangi memiliki keunggulan yang selama ini kegiatan usahanya sudah melibatkan masyarakat setempat dan memberikan keuntungan seperti kegiatan pertanian komoditas kentang, kemudian kopi, dan juga pariwisata.

Menurut dia, berbeda dengan daerah lain yang selama ini cenderung sektor usahanya seperti kerajinan, kemudian distribusi bahan pokok, dan ada juga masih mencari bentuk usahanya.

"Ketika ditanya lagi misalnya, kalau dikasih modal untuk apa, bingung jawabnya," katanya.

Sedangkan di Koperasi Merah Putih Desa Karamatwangi, kata dia, memiliki perbedaan yang semuanya sudah siap untuk menjalankan sistem koperasi dan meminta adanya suntikan dana untuk modal usaha.

Namun potensi koperasi desa yang sudah ada itu, Bima mengingatkan untuk tidak terlena, melainkan harus terus berusaha untuk meningkatkan kapasitasnya, kemudian profesional dalam mengelola keuangannya.

"Ini potensi luar biasa, tetapi tidak boleh terlena, harus ditingkatkan kapasitas semua, secara teknis, secara profesional keuangan, nanti kita sama-sama bantu memasarkan," katanya.

Ia menegaskan, keberadaan koperasi desa nanti tidak hanya memberikan kucuran dana atau pinjaman, tapi juga akan disiapkan bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjalankan sistem kegiatan koperasi desa.

"Nanti akan ada BUMN-BUMN masuk ke sini untuk membantu, sekarang kebutuhannya apa saja, Insya Allah kementerian juga akan membantu menyambungkan itu, keperluan apa saja dari BUMN yang bisa masuk ke sini," katanya.

Baca juga: Wamen Koperasi menjanjikan bantuan pengolahan limbah kulit di Garut

Baca juga: Wamendagri ajak kepala daerah perkuat solidaritas Indonesia Emas 2045

Baca juga: Garut berupaya tata daerah guna jaga muruah sebagai "Swiss van Java"

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |