Wamendag menekankan kreativitas furnitur agar berdaya saing global

3 hours ago 2
Kami berharap bahwa kreativitas anak bangsa, furnitur kita yang tidak kalah saing dengan furnitur internasional bisa semakin dikenal di dunia internasional.

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya kreativitas furnitur Indonesia agar dapat bersaing di pasar global dan semakin dikenal di kancah internasional.

Wamendag seusai menghadiri pembukaan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 yang digelar Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Dyandra Promosindo, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa potensi ekspor industri furnitur cukup tinggi.

Dia menyebutkan bahwa industri furnitur memiliki nilai ekspor sebesar 2,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2024, sehingga dia berharap, dengan kualitas produk anak bangsa, produk furnitur bisa makin dikenal di dunia dan makin diminati oleh pembeli internasional.

"Kami berharap bahwa kreativitas anak bangsa, furnitur kita yang tidak kalah saing dengan furnitur internasional bisa semakin dikenal di dunia internasional dan semakin diminati oleh buyers internasional," kata Roro.

Menurutnya, melalui kegiatan IFEX 2025, industri furnitur dapat meningkatkan nilai transaksi yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

"Kalau kita melihat bahwa industri furnitur atau mebel itu kita ekspornya tahun 2024 di kisaran 2,4 miliar dolar AS. Dengan harapan 2025 berapa? 5 miliar dolar AS, itu harapannya," ujarnya.

Lebih lanjut, Roro menyampaikan bahwa salah satu tugas dan fungsi yang ada di Kementerian Perdagangan yaitu mendorong UMKM di Indonesia agar bisa ekspor termasuk di sektor futnitur.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa Kemendag siap bekerja sama untuk sektor industri furnitur baik hulu hingga hilirnya. Termasuk bersinergi dengan Kementerian Perindustrian mengenai bagaimana Indonesia dapat mendorong nilai ekspor sektor furnitur ke depannya.

"Kami akan siap untuk selalu bekerja sama baik dari hulu hilirnya. Jadi, baik dengan Kementerian Perindustrian dan juga kami di Kementerian Perdagangan mengenai bagaimana kita bisa memboost ekspor kita ke depannya," kata Roro.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri (kanan), bersama Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza (kiri) diwawancara awak media seusai pembukaan pameran bertajuk Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 yang digelar Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Dyandra Promosindo, di Jakarta, Kamis (6/3/2025). ANTARA/Harianto

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mendorong industri furnitur agar semakin mengarah pada desain yang ramah lingkungan, fungsional, dan terintegrasi dengan teknologi.

Faisol juga menyatakan bahwa desain furnitur masa depan semakin mengutamakan aspek multifungsi, modular dan customized, memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen sesuai kebutuhan dan gaya hidup yang dinamis.

Di sisi lain, penggunaan teknologi 4.0 seperti Augmented Reality (AR) mempermudah konsumen dalam berbelanja furnitur secara daring. Peningkatannya sangat signifikan dan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.

Selain itu, teknologi 3D printing telah membantu meningkatkan efisiensi desain produk dalam industri furnitur dan kerajinan. Teknologi ini memberikan fleksibilitas dan inovasi yang lebih besar dalam menciptakan produk berkualitas.

"Diharapkan melalui pameran ini, kita bersama-sama bisa mengeksplorasi solusi dan menjalin kolaborasi menghadapi berbagai tantangan industri furnitur," kata dia lagi.

Pameran furnitur terbesar di Indonesia bertajuk Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025, resmi dibuka hari ini di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Acara yang berlangsung 6- 9 Maret 2025 ini menampilkan karya-karya terbaik dari para perajin lokal dan industri mebel Indonesia, dengan partisipasi lebih dari 500 peserta pameran dan 3.000 produk unggulan.

Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menyampaikan bahwa sebagai pameran mebel dan kerajinan unggulan di Indonesia, IFEX 2025 hadir dengan skala yang lebih besar, menempati area seluas 65.000 meter persegi, termasuk penambahan area di Grand Hall JIExpo Kemayoran.

Daswar menambahkan bahwa IFEX 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga wadah untuk memperluas pasar global bagi para perajin lokal.

Tahun ini, IFEX merayakan 10 tahun komitmen dalam mendorong pertumbuhan industri mebel dan kerajinan Indonesia di kancah internasional.

"Kami berharap IFEX 2025 tidak hanya menjadi momentum penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menjadi wadah efektif bagi para perajin lokal untuk meningkatkan daya saing di pasar global,” ujar Daswar.

Ketua Himpunan Mebel Industri dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menyoroti potensi ekspor industri mebel Indonesia yang masih memiliki ruang untuk tumbuh.

"Transaksi kami di pameran ini biasanya mencapai sekitar 300 ribu dolar AS dan setelah pameran bisa mencapai 1 miliar dolar," kata dia pula.

Baca juga: Kemenperin jalankan lima strategi pacu kinerja industri furnitur

Baca juga: Wamenperin harap IFEX 2025 tingkatkan penjualan furnitur RI di global

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |