Jakarta (ANTARA) - Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Didi Sukyadi menyampaikan bahwa keahlian di sektor teknologi digital, kesehatan, dan energi terbarukan nantinya akan semakin dibutuhkan.
Dalam acara diskusi yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat, ia pun mendorong dunia pendidikan untuk memfasilitasi para peserta didik untuk memiliki keterampilan yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia pada sektor-sektor tersebut.
“Proyeksi ekonomi digital Indonesia mencapai 330 miliar dolar AS pada 2030, sebagaimana dilaporkan oleh Google, Temasek, serta Bain & Company tahun 2023. Ada kebutuhan mendesak untuk memasukkan keterampilan seperti data analisis, keamanan siber, kemudian cloud computing ke dalam program pendidikan,” ujarnya.
Sementara kebutuhan terhadap tenaga kesehatan, lanjutnya, akan semakin meningkat karena perubahan demografi dan naiknya investasi pada sektor kesehatan publik.
“Sementara itu, komitmen Indonesia untuk mencapai zero emission pada tahun 2060 membutuhkan kesiapan tenaga kerja dalam menguasai teknologi pada bidang energi baru dan terbarukan,” ucapnya.
Didi pun mengajak para tenaga kerja di Indonesia untuk menerapkan inisiatif pembelajaran sepanjang hayat untuk terus meningkatkan keterampilan mereka serta mempelajari berbagai keterampilan baru seiring dengan perubahan teknologi yang cepat di era modern sekarang ini.
Ia mengatakan bahwa banyak sektor industri yang sulit menemukan tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai, termasuk manufaktur, teknologi, dan kesehatan.
“Perguruan tinggi harus berperan aktif dalam ekosistem pembelajaran sepanjang hayat yang memungkinkan individu mengakses pendidikan sepanjang karir mereka,” katanya.
Country Director Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga menuturkan bahwa peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan hal penting untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Namun, mewujudkan visi ini merupakan hal yang menantang dan pemerintah perlu menjembatani kesenjangan produktivitas tenaga kerja dalam negeri dengan negara-negara yang berpendapatan lebih tinggi dan ekonomi yang lebih maju,” imbuhnya.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024