Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG

1 week ago 6

Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie memastikan pentingnya ketepatan waktu distribusi makanan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Saya melakukan evaluasi di Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Jalan Azis Umar Desa Balahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo," kata Idah di Gorontalo, Senin.

Hal penting dilakukan dalam peninjauan dan evaluasi tersebut adalah proses persiapan makanan untuk balita dan ibu hamil masih dilakukan lebih dahulu, padahal seharusnya porsi untuk anak-anak sekolah yang didahulukan agar dapat dikirim sebelum jam pelajaran dimulai.

Baca juga: Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

"Sesuai aturan dari Dinas Kesehatan, porsi untuk anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) harus lebih dulu disiapkan, karena distribusinya sekitar pukul 07.30 sampai 08.00 Wita. Jadi, jangan sampai anak-anak terlambat makan. Ini penting untuk menjadi perhatian," kata Idah.

SPPG yang berada di bawah Yayasan Pendidikan dan Pangan Nur Tivanty itu setiap harinya menyiapkan sekitar 2.788 porsi makanan.

Makanan tersebut didistribusikan ke 18 satuan pendidikan mulai dari TK, PAUD, SD, SMP, SMA, serta balita dan ibu hamil.

Peninjauan yang dilakukan sejak subuh itu dihadiri tim dari Dinas Pangan, Dinas Kesehatan, Badan POM, dan Polda Gorontalo.

Idah mengatakan inspeksi mendadak ini dilakukan untuk memastikan makanan yang diterima anak-anak benar-benar layak, aman dan higienis.

“Kami ingin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa makanan dalam program MBG ini aman dikonsumsi anak-anak. Oleh karena itu, kami turun langsung melihat proses pengolahan, porsi, hingga pengemasan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wagub Idah juga meninjau kondisi dapur, gudang basah dan kering, serta alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut makanan ke sekolah-sekolah.

Dari hasil peninjauan, ia menemukan beberapa hal yang perlu segera dievaluasi, di antaranya kenyamanan pekerja dapur yang dinilai masih kurang.

"Dapurnya panas sekali, karena tidak ada cerobong asap. Selain itu, relawan MBG juga harus tahu cara menggunakan alat pemadam kebakaran (Apar). Tadi saya tanya, ternyata tidak semua tahu, padahal ini penting, karena mereka berhadapan langsung dengan api setiap hari," katanya.

Baca juga: Wagub Gorontalo terus pantau penyaluran MBG

Baca juga: Wagub Gorontalo pastikan MBG penuhi gizi anak

Dari sisi penyajian, Idah menilai pelaksana sudah cukup baik, namun ia memberikan masukan agar jenis sayuran disesuaikan dengan ketahanan waktu konsumsi.

"Kalau bisa jangan pakai sawi hijau atau caisim, karena cepat pahit setelah beberapa jam. Ganti saja dengan sawi putih agar anak-anak tetap mau makan,” ucapnya.

Sebagai Ketua Satgas MBG Provinsi Gorontalo, Idah menegaskan akan terus mengawal dan mengawasi pelaksanaan program ini di seluruh SPPG.

Ia berharap setiap penyedia pangan dapat memperhatikan seluruh aspek, mulai dari keamanan, kebersihan, hingga ketepatan waktu distribusi.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |