Jakarta (ANTARA) - Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo dan tujuh rekannya, gagal meraih medali dalam nomor speed single untuk putra maupun putri dalam World Games 2025 Chengdu, di Tianfu Park, China, Kamis.
Berdasarkan laman World Games yang dikutip di Jakarta, Veddriq kalah dari Samuel Watson asal Amerika Serikat (AS) di babak 16 besar, sehingga gagal melaju ke babak berikutnya.
Dia meraih 5,05 detik dan Watson membukukan 4,90 detik.
Hasil serupa juga diraih oleh Kiromal Kiromal Katibin yang mencatatkan 5,28 detik alias kalah dari wakil tuan rumah, Chu Shou Hong, yang menorehkan 4,94 detik.
Atlet ketiga, yaitu Alfian Muhammad Fajri bahkan gagal menembus kualifikasi yang dilakukan pada Kamis siang.
Asa sempat terbuka melalui Raharjati Nursamsa, karena berhasil menembus perempat final. Saat di babak 16 besar, dia menang melawan atlet Kazakhstan, Beknur Altynbekov.
Pemuda itu menorehkan 5,98 detik dan lawan hanya 8,58 detik. Namun, di perempat final, Dewi Fortuna tak lagi bersama Raharjati.
Dia kalah karena hanya meraih 5,11 detik, sedangkan wakil dari China yang menjadi lawannya, Chu Shou Hong, membukukan 4,83 detik, alhasil wakil Indonesia itu gagal menembus semifinal.
Baca juga: Tiga pemanjat tebing putra Indonesia masuk 16 besar World Games 2025
Sementara itu, hasil yang tidak jauh berbeda juga didapat dari sektor putri.
Pada kualifikasi, tiga wakil yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi, Puja Lestari, dan Amanda Narda Mutia berhasil lolos ke 16 besar, sedangkan Rajiah Sallsabillah gagal menembus babak selanjutnya.
Dalam perempat final nomor speed single putri, giliran Puja dan Amanda yang tidak beruntung karena kalah dari dua wakil tuan rumah.
Puja meraih 6,97 detik atau kalah melawan Zhang Shao Qin yang menorehkan 6,92 detik dan Amanda mencetak 7,72 detik sedangkan Zhou Ya Fei membukukan 6,59 detik.
Wakil terakhir yaitu Desak Made asal Bali, sempat kembali membuka asa untuk tim panjat tebing Indonesia.
Dia berhasil menembus semifinal. Dalam babak 16 besar, dia menang atau meraih 6,82 detik melawan wakil dari Italia, Agnese Fiorio, yang hanya mencatatkan 8,30 detik.
Hasil positif kembali berulang saat perempat final atau delapan besar, guna memperebutkan tempat di semifinal.
Desak mencapai 6,50 detik sehingga menundukkan Natalia Kalucka asal Polandia yang membukukan 6,74 detik. Tetapi, saat semifinal Desak harus mengakui keunggulan atlet dari China, yakni Qin Yu Mei.
Desak menorehkan 8,34 detik, sedangkan lawan 6,63 detik, sehingga gagal melaju ke final.
Baca juga: Tiga srikandi panjat tebing lolos ke 16 besar World Games 2025
Kesempatan terakhir untuk membawa medali perunggu dimiliki oleh perempuan tangguh itu.
Dia bertanding untuk perebutan tempat ketiga melawan Zhou Ya Fei. Namun, hasil negatif kembali diraih sehingga perunggu melayang dan tak tergenggam.
Desak membukukan 6,34 detik dan lawannya 6,31 detik.
Meski begitu, Indonesia masih berpeluang meraih medali melalui dua nomor lainnya, yakni speed single 4 dan relay, yang berlangsung Jumat (15/8) hingga Minggu (17/8).
Dalam World Games 2025 Chengdu, di China, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), mengirim delapan atlet yang terdiri atas masing-masing empat putra dan putri.
Mereka mengikuti nomor speed single, single 4, dan relay untuk masing-masing putra dan putra.
Berikut delapan atlet yang dikirim ke World Games 2025:
Putra
1. Veddriq Leonardo
2. Kiromal Katibin
3. Alfian Muhammad Fajri
4. Raharjati Nursamsa
Putri
5. Rajiah Sallsabillah
6. Desak Made Rita Kusuma Dewi
7. Amanda Narda Mutia
8. Puja Lestari
Baca juga: FPTI targetkan emas dari speed single dan relay dalam World Games 2025
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.