Jakarta (ANTARA) - Pebasket 3x3 putri Jepang Kiho Miyashita mengatakan timnya hanya fokus untuk bertahan dan memperbanyak tembakan, sehingga bisa menang melawan Australia dalam laga final FIBA 3x3 Women's Series di Plaza Parkir Timur GBK, Jakarta, Jumat malam.
Ia membeberkan, kunci kemenangan dalam ajang itu adalah kemampuan timnya untuk meredam pergerakan lawan, serta mencuri kesempatan guna menembakkan bola dari luar garis tiga angka.
"Kami sudah bermain sebanyak sembilan pertandingan (mulai dari kualifikasi) di turnamen ini, jadi yang kami lakukan hanyalah membuat tembakan sebanyak mungkin," kata Miyashita setelah dinobatkan sebagai pemain terbaik (MVP) dalam turnamen yang menjadi bagian di Inaspro 3x3 Jakarta 2025 itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada series sebelumnya, yakni di Marseille (Prancis), timnya tampil kurang maksimal dan banyak membiarkan lawan mencetak angka.
Oleh sebab itu dalam series di Jakarta, timnya berusaha meningkatkan akurasi tembakan serta pertahanan, setelah mengevaluasi kekurangan sebelumnya.
"Sementara untuk gelar MVP, saya sendiri tidak menyangka bisa dinobatkan meraih gelar itu," ujar pemain berumur 26 tahun tersebut.
Baca juga: Jepang juara FIBA 3x3 Women's Series Jakarta 2025
Aksi impresif sejak awal membuat Kiho Miyashita menjadi pemain terbaik (MVP) dengan membukukan total 26 poin atau 5,2 poin per gim (ppg) sepanjang turnamen itu.

Sementara itu, tim 3x3 putri Jepang berhasil keluar sebagai juara Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) 3x3 Women's Series usai menaklukkan Australia dengan skor 21-13 dalam pertandingan final.
Jepang berhasil menang saat waktu masih tersisa 1 menit 19 detik dari waktu normal 10 menit, karena berhasil membukukan 21 poin lebih dulu dari lawannya.
Keberhasilan itu dinilai luar biasa karena Jepang mengawali turnamen dari babak kualifikasi (qualifying draw).
Baca juga: Jepang dan Australia masuk final 3x3 di Jakarta usai menang dramatis
Baca juga: Spanyol kandaskan perlawanan Thailand dalam ajang 3x3 di Jakarta
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.