Istanbul (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pasar saham AS lebih kuat dari sebelumnya berkat tarif yang ia terapkan sejak kembali ke Gedung Putih pada awal tahun ini.
“PASAR SAHAM LEBIH KUAT DARI SEBELUMNYA KARENA TARIF!” tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada Jumat.
Bursa Efek New York mengalami gejolak yang cukup signifikan selama enam bulan sejak pengumuman kebijakan tarif Trump pada April lalu.
Meski sempat mengalami sejumlah kemunduran, tiga indeks utama tetap mengalami penguatan dalam periode enam bulan tersebut dan bahkan mencetak rekor tertinggi. Dow Jones meningkat lebih dari 17 persen, indeks komposit Nasdaq melonjak 34 persen, dan S&P 500 naik 23 persen.
Dalam unggahan terpisah, Trump menegaskan bahwa negara “KAYA, KUAT, DAN AMAN SECARA NASIONAL LAGI, SEMUA KARENA TARIF!”.
Namun, banyak ekonom berpendapat bahwa kebijakan tarif tersebut merugikan, tidak produktif, dan telah mendorong kenaikan harga yang pada akhirnya membebani konsumen serta pelaku usaha di AS.
Lebih lanjut, Trump menyinggung kasus tarif yang tengah bergulir di Mahkamah Agung AS, dan menyebutnya sebagai “KASUS PALING PENTING SEPANJANG SEJARAH” yang pernah sampai ke pengadilan tertinggi tersebut.
Mahkamah Agung telah menetapkan tanggal 5 November untuk mendengar argumen hukum mengenai apakah Trump secara sah menggunakan kewenangan darurat untuk mengenakan tarif secara meluas di seluruh dunia.
Pada Agustus lalu, pengadilan banding federal memutuskan dengan suara 7-4 bahwa Trump telah melampaui kewenangannya berdasarkan International Emergency Economic Powers Act—undang-undang tahun 1977 yang mengizinkan sanksi ekonomi terhadap ancaman yang dianggap “tidak biasa dan luar biasa.”
Beberapa putusan pengadilan yang lebih rendah, termasuk satu dari Pengadilan Banding Federal AS pada 29 Agustus, turut menyimpulkan bahwa Trump secara ilegal telah melampaui wewenang Kongres saat menetapkan tarif tinggi atas impor dari banyak negara.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Brasil kritik tarif 50 persen AS, siap bahas dengan Trump
Baca juga: Trump yakin capai kesepakatan dagang fantastis dengan Xi di Korsel
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































