Depok (ANTARA) - Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim Saven meraih penghargaan "The Most Implementation Solution" dalam ajang Innovation Competition (ICON 3.0) yang diselenggarakan Makaravox UI bekerja sama dengan Oracle.
Tim Saven yang beranggotakan Muhammad Irgi Alfarisi (Program Pendidikan Vokasi), Gita Rizka Ramadhani (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/FEB), dan Dandi Apriansyah (Fakultas Ilmu Komputer/FIK), memperkenalkan inovasi sistem cerdas bernama ASBA (Automated Scheduling & Berth Allocation).
“Ide ini berawal dari keinginan kami mencari kesibukan produktif di masa liburan. Saya mengajak teman dari Fakultas Ilmu Komputer dan FEB untuk berkolaborasi membuat inovasi yang bisa menjawab tantangan di industri pelabuhan," kata Irgi Alfarisi di Depok, Senin.
Baca juga: BUMN logistik ini gandeng UI kembangkan kapasitas sdm
Ia mengatakan kompleksitas dan urgensi dari isu transformasi digital di sektor pelabuhan menjadi daya tarik tersendiri bagi Tim Saven.
Irgi menjelaskan pengetahuan yang didapat dari perkuliahan turut membantu dalam pengembangan ide inovasi ASBA, khususnya pada bagian riset dan komunikasi data.
Melalui ASBA, Tim Saven menghadirkan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengotomasi penjadwalan dan alokasi dermaga kapal di pelabuhan.
Sistem tersebut dilengkapi dengan AI Prediction Engine berakurasi hingga 92 persen untuk memprediksi kedatangan kapal, optimization core berbasis algoritma Mixed Integer Linear Programming (MILP), serta real-time scheduler yang memperbarui data setiap 15 menit.
ASBA juga telah dirancang untuk terintegrasi dengan sistem nasional, seperti Inaportnet, CEISA, VTS, TOS, dan NLE.
Baca juga: LPEM UI: Biaya logistik tinggi masih jadi penghambat investasi
Pada ICON 3.0 yang mengusung tema “Transformasi Digital di Industri Pelabuhan” mahasiswa lintas universitas berinovasi menghadirkan solusi digital bagi dunia logistik dan pelabuhan di Tanah Air.
Inovasi tersebut berangkat dari permasalahan kompleks yang dihadapi sektor pelabuhan Indonesia, terutama pada aspek efisiensi operasional dan integrasi data.
Berdasarkan data Logistics Performance Index 2023 dari Bank Dunia, Indonesia menempati peringkat ke-61 dari 139 negara dengan skor efisiensi pelabuhan yang masih di bawah rata-rata di kawasan Asia Tenggara.
Itu menunjukkan adanya kebutuhan mendesak di Indonesia untuk menghadirkan sistem digital yang mampu mempercepat proses bongkar muat kapal, mengurangi waktu tunggu (dwelling time), serta menekan biaya logistik yang tinggi.
Baca juga: Kemacetan di Tanjung Priok sinyal sistem logistik bermasalah
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.