Mataram (ANTARA) - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) empat korban hilang terseret banjir bandang di wilayah Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, resmi ditutup pada Selasa sore.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram Saidar Rahmanjaya mengatakan operasi SAR telah dilakukan selama 10 hari, namun hasilnya masih nihil.
"Kami telah memperpanjang pencarian hingga tiga hari, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan korban," kata Saidar.
Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian di titik-titik yang dicurigai, penyisiran sungai, pantai, hingga laut. Namun luasnya area pencarian dan kondisi cuaca yang kurang bersahabat menyulitkan proses pencarian.
Baca juga: Pencarian empat korban hilang banjir bandang Bima diperpanjang
"Empat orang yang belum ditemukan adalah warga Dusun Karuwu, Desa Nangawera, yaitu Haikal (5), One (10 bulan), Aryani (32), dan Ibrahim Sandu (80)," ujarnya.
Sementara itu empat orang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia yaitu Hermawati (40) asal Desa Wora, Aisah (5) dan Juliani (32) dari Desa Nangawera, serta Burhan (50) warga Desa Nunggi.
Unsur yang terlibat dalam operasi SAR antara lain Pos SAR Bima, TNI, Polri, BPBD Bima, Polair Kota Bima, PMI, Tagana, TSBK Kota Bima, Potensi 204 Bima, Mapala, Komunitas Pendaki Gunung, relawan, aparatur desa, masyarakat setempat, dan pihak terkait lainnya.
Baca juga: Empat orang korban banjir bandang di Bima masih belum ditemukan
Diketahui berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Tagana Kabupaten Bima, banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kecamatan Ambalawi dan Wera pada pukul 14.00 Wita. Banjir ini akibat tingginya curah hujan yang menyelimuti kawasan itu sejak pukul 07.30 Wita pada Minggu (2/2).
Akibat banjir tersebut, delapan orang dilaporkan hilang dan 99 jiwa warga harus mengungsi. Selain itu sebanyak 12 rumah warga juga ikut hanyut terbawa arus banjir.
Baca juga: Bupati Bima pastikan akan rehabilitasi infrastruktur terdampak banjir
Baca juga: Isak tangis keluarga sambut jenazah Juliani korban banjir Bima
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025