Garut (ANTARA) - Tim medis melakukan penanganan terhadap 115 orang yang mengalami keracunan diduga setelah menyantap makanan acara hajatan akikah di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk memastikan kondisi kesehatannya kembali pulih.
"Hingga kini seluruh korban masih dalam pemantauan intensif tenaga medis," kata Kepala Polsek Pakenjeng, Iptu Muslih Hidayat di Garut, Kamis.
Ia menuturkan hasil pengecekan dan laporan petugas di lapangan jumlah warga yang mengalami sakit dengan gejala keracunan makanan itu sampai Rabu (17/9) malam sebanyak 115 orang.
Pengakuan dari sejumlah korban, kata dia, mengeluhkan sakit seperti mual, pusing, diare, dan muntah-muntah itu setelah menyantap makanan acara hajatan akikah yang digelar warga di Kampung Campaka, Desa Pasirlangu, Pakenjeng.
"Para korban mengalami gejala mual, muntah, pusing, hingga diare," katanya.
Ia mengungkapkan kejadian keracunan massal itu bermula dari adanya acara hajatan yang membagi-bagikan makanan kepada warga sekitar, Senin (15/9) siang, lalu Selasa (16/9) dilaporkan ada beberapa warga mengeluhkan sakit mual, pusing, muntah, dan diare.
"Puncaknya terjadi pada Rabu, di mana ratusan warga mendatangi fasilitas kesehatan dengan gejala serupa," katanya.
Baca juga: Dinkes Garut tangani 150 siswa yang alami gejala keracunan makanan
Ia mengatakan warga yang mengalami gejala keracunan itu tersebar yakni sebanyak 82 orang berobat di Puskesmas Sindangratu dengan rincian 42 rawat inap, 11 observasi, dan 29 hanya pemeriksaan dan diperbolehkan pulang.
Selanjutnya 33 warga lainnya ditangani di Puskesmas Bungbulang terdiri dari 29 orang harus rawat inap, dan empat orang dilakukan observasi, semuanya tertangani, dan tidak ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut.
"Rata-rata pasien mengalami dehidrasi sedang, namun tidak ada yang sampai dirujuk ke Rumah Sakit Garut," kata Muslih.
Ia menambahkan kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi dan juga melakukan uji laboratorium berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Garut untuk mengetahui penyebab warga mengalami keracunan.
"Situasi di lokasi dalam keadaan terkendali, dan saat ini menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal tersebut," katanya.
Baca juga: Dinkes Depok selidiki epidemologis kasus keracunan santri Baitul Quran
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.