Terapi sel punca di Indonesia unggul dari Singapura dan Malaysia

20 hours ago 2

Depok (ANTARA) - Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang dr. Rahyussalim, Sp.OT(K) mengatakan teknologi dan fasilitas pelayanan terapi sel punca (stem cell) ortopedi di Indonesia memiliki kualitas yang lebih unggul dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

"Untuk aplikasi stem cell di tulang belakang ya, saya berani mengatakan kita lebih superior barangkali dibanding Singapura dan Malaysia," kata Rahyussalim saat ditemui di RSUI, Depok, Selasa.

Keunggulan terapi sel punca ortopedi, kata Rahyussalim, ditunjukkan oleh banyaknya pasien dari mancanegara yang menjalani terapi regenerasi jaringan tulang dan sendi tersebut di Indonesia.

Baca juga: Terapi sel punca bantu regenerasi kerusakan akibat HIV & kanker tulang

"Ada dari Eropa dan ada beberapa pasien saya ada dari Amerika juga. Jadi artinya opsi stem cell ini tidak banyak dikerjakan oleh negara-negara luar. Ini yang kami sampaikan bahwa basis layanan kita itu riset ya jadi mereka datang ke sini," ujar dia.

Selain itu, mendapatkan sel punca dari plasenta manusia tidak menjadi hambatan di Indonesia. Sedangkan di luar negeri, umumnya sel punca yang digunakan berasal dari hewan.

Selain teknologi dan fasilitas mumpuni, dokter yang juga menjabat Kepala UPT Layanan Sel Punca RSCM itu menyatakan bahwa Indonesia juga memiliki tenaga medis yang memadai untuk melakukan terapi sel punca ortopedi.

Baca juga: RSUI luncurkan layanan terapi sel punca untuk masalah tulang dan sendi

"Ada Indonesian Orthopedic Mechanobiology Society (IOMBS), di mana dokter-dokter yang mengimplementasikan stem cell dalam praktik ortopedi berkumpul. Ini menunjukkan bahwa keahlian di bidang ini sudah mapan," jelasnya.

Akan tetapi, persoalan pembiayaan masih menjadi salah satu hambatan mengenai akses terapi sel punca ortopedi untuk masyarakat luas, mengingat biayanya yang terbilang tinggi. BPJS Kesehatan belum bisa menanggung biaya terapi ini karena sifatnya yang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Oleh karena itu, Rahyussalim mendorong perusahaan asuransi swasta untuk mulai melayani pembiayaan terapi sel punca ortopedi.

"Saya berharap pemerintah mendorong asuransi-asuransi swasta itu untuk menanggung pembiayaan layanan stem cell," ujar dia.

Baca juga: UIN Walisongo miliki wahana stem cell untuk riset kanker

Baca juga: Kolaborasi Indonesia soal Stem Cell dengan universitas di Italia

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |