Tanggul irigasi jebol, 1.500 ha sawah Banjarnegara terancam krisis air

3 hours ago 3
Tanggul irigasi jebol tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB, akibat tingginya intensitas hujan. Dampaknya, aliran irigasi terhenti dan berpotensi mengganggu pasokan air untuk sekitar 1.500 hektare sawah di tiga kecamatan

Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menangani kejadian tanggul saluran irigasi Siwuluh HM 53 di Desa Ampelsari yang jebol akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut selama tiga hari terakhir.

“Tanggul irigasi jebol tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB, akibat tingginya intensitas hujan. Dampaknya, aliran irigasi terhenti dan berpotensi mengganggu pasokan air untuk sekitar 1.500 hektare sawah di tiga kecamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aji Piluroso di Banjarnegara, Kamis.

Ia mengatakan aliran irigasi yang terputus tersebut selama ini mengairi area pertanian di Kecamatan Banjarnegara, Kecamatan Bawang, dan Desa Parakan di Kecamatan Purwanegara.

Selain mengganggu pasokan air, kata dia, jebolnya tanggul juga menyebabkan jalan di sisi utara irigasi terputus total. Menurut dia, ruas jalan tersebut merupakan akses utama menuju Perumahan Pesona Harmoni Ampelsari.

Baca juga: BPBD: Waspada banjir dan longsor di Banjarnegara seiring musim hujan

“Enam rumah di Kelurahan Semarang RT 3 RW 2 yang dihuni lima kepala keluarga dengan total 19 jiwa juga sempat terancam, karena air dari tanggul yang jebol meluap ke aliran Sungai Blimbing," katanya.

Ia mengatakan BPBD Banjarnegara bersama unsur lintas sektor, seperti Polres Banjarnegara, Kodim 0704, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, pemerintah kecamatan, dan kelurahan, telah melakukan kaji cepat di lokasi kejadian serta menutup sementara akses jalan untuk menghindari risiko tambahan.

Selain itu, kata dia, BPBD juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Yogyakarta karena saluran irigasi ini menjadi kewenangan pusat.

Baca juga: BPBD Banjarnegara tangani longsor di Cendana

"Tim dari BBWSSO akan segera turun untuk melakukan kaji cepat dan menyiapkan rencana penanganan," katanya.

Menurut dia, laporan kejadian sudah disampaikan kepada BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ia mengimbau petani untuk bersiap menghadapi gangguan distribusi air selama proses perbaikan berlangsung.

“Saat ini belum diperlukan alat berat, karena masih menunggu hasil kajian dari BBWSSO dan tim geologi BPBD. Namun kami mengingatkan warga agar tidak melintas di sekitar lokasi tanggul jebol untuk mencegah potensi kecelakaan dan menghindari risiko longsor susulan," kata Aji Piluroso.

Baca juga: BPBD Banjarnegara inventarisasi dampak pergerakan tanah di Ratamba

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |