Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan program rumah subsidi yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Program ini menyasar berbagai kalangan yang selama ini mengalami kesulitan dalam memiliki hunian layak dengan harga terjangkau.
Sasaran dari program ini mencakup para pengemudi ojek online (ojol), buruh, guru, dan wartawan.
Mereka dianggap sebagai bagian dari kelompok profesi yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi, namun belum sepenuhnya terakomodasi dalam akses perumahan.
Peluncuran program rumah subsidi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, program ini juga bertujuan mendorong peningkatan kepemilikan rumah di kalangan profesi strategis yang memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan bangsa.
Syarat umum
1. Calon penerima merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
2. Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
3. Belum memiliki rumah pribadi.
4. Belum pernah menerima subsidi perumahan dari pemerintah.
Syarat khusus (berdasarkan profesi)
1. Pengemudi ojek online (ojol): Terdaftar sebagai mitra aktif minimal selama satu tahun.
2. Buruh: Memiliki penghasilan maksimal Rp8 juta per bulan dan menjadi peserta aktif BPJS.
3. Guru dan wartawan: Memiliki status aktif dan terdaftar secara resmi di instansi atau lembaga terkait.
Untuk dapat mengakses program ini, calon penerima juga harus memenuhi beberapa syarat lain, diantaranya:
1. Penghasilan maksimal: Bagi individu lajang, penghasilan maksimal adalah Rp12 juta per bulan, sementara untuk pasangan suami istri, batas maksimal adalah Rp14 juta per bulan.
2. Uang muka dan bunga KPR: Program ini menawarkan uang muka (DP) minimal sebesar 1 persen dari harga rumah, dengan suku bunga tetap sebesar 5 persen per tahun. Tenor pinjaman dapat mencapai hingga 20 tahun, memberikan keringanan bagi para penerima dalam mencicil.
Lokasi dan kuota
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan bahwa rumah subsidi ini akan dibangun di kawasan Jadebotabek, termasuk di daerah sub-urban yang memiliki akses transportasi publik. Langkah ini diambil guna memudahkan mobilitas para penerima manfaat menuju pusat aktivitas ekonomi dan sosial.
Salah satu lokasi yang telah disiapkan adalah perumahan Pesona Kahuripan di Cileungsi, Bogor. Adapun alokasi unit rumah subsidi untuk masing-masing profesi adalah sebagai berikut:
- Pengemudi ojol: 2.000 unit
- Buruh: 20.000 unit
- Guru dan wartawan: Jumlah unit belum diumumkan secara spesifik
Sebagai informasi, calon penerima program rumah subsidi dapat mengajukan permohonan melalui skema KPR subsidi yang dikelola oleh Kementerian PKP. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan BP Tapera dan bank penyalur seperti Bank BTN.
Skema ini menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang memberikan kemudahan dalam proses pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan demikian, program rumah subsidi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi profesi strategis yang selama ini mengalami kesulitan dalam memiliki rumah sendiri. Selain itu, program ini juga mendukung target pemerintah dalam membangun tiga juta rumah per tahun guna memenuhi kebutuhan hunian layak di Indonesia.
Baca juga: Menteri PKP terbitkan kepmen kriteria MBR rumah subsidi pada 21 April
Baca juga: Menteri PKP memulai penyerahan rumah subsidi bagi buruh pada 1 Mei
Baca juga: Menkomdigi: Program rumah subsidi wartawan tanpa syarat politik
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025