Suzuki sebut BYD sebagai ancaman besar di pasar K-Car Jepang

6 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Presiden Suzuki Motor, Toshihiro Suzuki dikabarkan menyebut BYD sebagai "ancaman besar" seiring meningkatnya persaingan di pasar kendaraan kompak di Jepang.

Dilaporkan Carnewschina dari IT-home pada Selasa waktu setempat, Toshihiro Suzuki mengakui masuknya BYD sebagai perkembangan signifikan di sektor kendaraan ringan.

"Ada banyak standar mobil kecil di seluruh dunia, dan BYD memilih standar K-Car Jepang. Saya senang akan hal itu," ujar Suzuki.

Ia juga menyampaikan bahwa persaingan baru sedang dimulai sekaligus berharap kedua belah pihak dapat saling belajar dan maju.

Namun demikian, ia juga mengakui bahwa BYD merupakan "ancaman yang signifikan", seraya menambahkan bahwa konsumen Jepang semakin terbuka untuk membeli produk-produk Tiongkok.

Baca juga: Suzuki rilis skutik baru bergaya retro, Access 125

Di Tokyo Motor Show 2025, BYD menarik perhatian besar dengan peluncuran mobil Kei pertamanya untuk pasar Jepang, yakni Racco sebagai gebrakan produsen mobil Tiongkok tersebut ke salah satu segmen mobil kecil paling unik di dunia.

Menanggapi hal tersebut, General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales, Liu Xueliang mengatakan kepada media Tiongkok bahwa strategi BYD di Jepang tidak berfokus pada persaingan langsung dengan merek-merek domestik.

“Kami tidak datang untuk bersaing dengan produsen mobil Jepang. Tujuan kami adalah menawarkan lebih banyak pilihan kepada konsumen Jepang sehingga mereka dapat bebas menentukan mobil atau merek mana yang mereka sukai,” kata Liu.

Meskipun BYD telah aktif di Jepang selama dua dekade, perusahaan ini baru resmi memasuki pasar mobil penumpang negara tersebut pada Juli 2022.

Sejak itu, BYD telah meluncurkan beberapa model mobil listrik murni termasuk Atto 3, Dolphin, Seal, dan Sealion 7.

Per Oktober 2025, total penjualan mobil penumpang BYD di Jepang mencapai 7.123 unit.

Liu mengatakan bahwa kinerja merek tahun ini telah melampaui total penjualan tahun 2024 dalam sembilan bulan pertama.

"Tren pertumbuhannya masih positif," ujarnya .

Namun, ia juga mencatat bahwa ekspansi di Jepang diperkirakan akan tetap stabil, alih-alih pesat.

"Pertumbuhan bertahap seperti ini sebenarnya bermanfaat untuk membangun platform kami. Selama proses pertumbuhan, kami terus mengidentifikasi masalah dan memperbaiki diri,” tambahnya.

Sebagai informasi, kategori K-Car Jepang umumnya dicirikan oleh mesin di bawah 660cc dengan dimensi kompak.

Segmen ini menyumbang sekitar 40 persen dari total pasar mobil Jepang, dengan penjualan tahunan sekitar 18 miliar dolar AS atau sekitar Rp301 triliun.

Diketahui, Honda N-Box terus memimpin sebagai K-car terlaris di Jepang pada tahun 2025, diikuti oleh Suzuki Spacia, Daihatsu Move, Daihatsu Tanto, dan Suzuki Hustler.

Baca juga: BYD Racco, EV mungil yang jadi pesaing kei car baru di Jepang

Baca juga: Pendapatan BYD capai Rp1,3 kuadriliun selama 3 kuartal pertama 2025

Pewarta:
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |